Jas Merah ( Jangan lupakan
Sejarah ) adalah pepatah yang pernah di ucapkan oleh Bapak Soekarno RI 1 Indonesia.
Bergabung di agency dikaprameswari pada tahun 1974-1979 milik Guruh Soekarno Putra.
Kelik Romadi memulai kariernya sebagai seorang penari yang pada tahun 1974 Dikaprameswari masih diketuai oleh mas Heru Subandono atau sekarang lebih dikenal dengan nama Heru Notonegoro, sedangkan yang menjadi pelatih tarian jawa klasiknya Alm. Mas Herwasto atau mas Heru Mangkunegaran.
Setelah 5 tahun bergabung di Agency Dikaprameswari, Mas Herwasto kemudian mendirikan grup tari sendiri bernama Suryo Soemirat, yaitu pada tahun 1979, kemudian Kelik memilih untuk ikut bergabung di grup tari Suryo Soemirat yang didirikan oleh mas Herwasto tersebut.
Dan menjadikan Pendopo utama Istana Mangkunegaran sebagai tempat untuk latihan menari.
“Kebetulan saya diajak keluar oleh mas Herwasto, mendukung agency tari Suryo Soemirat yang dibuatnya dan diminta untuk menjadi ketua dibidang anggota. Setiap hari sejak agency sekolah tari tersebut dibentuk ada saja kawula remaja yang datang untuk bergabung, setelah membaca spanduk iklan penerimaan dalam bentuk spanduk besar yang ditempel di sepanjang jalan protokol Slamet Riyadi Surakarta pada masa itu, selain itu saya juga diminta untuk menjadi asisten pelatih,koreografer dan asisten tari kreasi baru.” Ungkapnya.
Sejak pertama kali didirikan, setiap tahun Agency Suryo Soemirat selalu menyelenggarakan pagelaran pentas seni tari dan 1 orang penari bisa membawakan 5-9 jenis tarian sekaligus yang juga didukung oleh Suara Mahardika milik Guruh Soekarno Putra dengan menyediakan kostum-kostum lengkap dengan Artis-artis penyanyi ternama serta penari-penarinya dari Jakarta yang dipentaskan di Gelora Manahan dan taman Balekambang kota Surakarta.
Apresiasi masyarakat di kota Solo juga sangat bagus, dengan menikmati semua pentas seni yang disajikan hingga acara selesai.
Kemudian setelah 5 tahun bergabung di Agency Suryo Soemirat atas seijin Alm mas
Herwasto pemilik agency tersebut, Kelik berinisiatif mendirikan agency sendiri
yang diberinya nama Sanggar Cipta Remaja ( SCR ).
Yang dibuat dan
diketuainya pada tahun 1984-1997, di Sanggar tersebut Kelik juga
merangkap sebagai sekretaris serta mencari sendiri pihak sponsor untuk
mendukung event-event yang diselenggarakannya.
”Tujuan saya hanya ingin menjembatani generasi-generasi muda yang memiliki bakat dibidang seni dan bisa menyalurkan bakat tersebut hingga membawa mereka sukses, saya mendatangi sendiri para orang tua murid saya, menjemput mereka pulang sekolah, mengantar mereka pulang pergi latihan,juga menunggui mereka sampai selesai makan supaya mau berangkat latihan ke sanggar sepulangnya mereka dari sekolah, tujuannya supaya bakat sejak dini yang mereka miliki bisa mendapatkan wadah untuk bisa disalurkan."
Apalagi murid-murid saya waktu itu anak-anak SMP dan SMA, saya selalu jeli dan tanggap untuk merangkul murid-murid disanggar tari milik saya, hal tersebut sudah saya lakukan bahkan ketika masih bergabung di agency Suryo soemirat, supaya murid-murid saya lebih percaya diri dan mengetahui bakat-bakat apa saja yang dimiliki selain menari.”Ungkapnya lagi.
“Yang saya lakukan tidak hanya seputar melatih nari dan koreografer, yang dibantu oleh Fauzi teman saya di Sanggar Cipta Remaja."
Karena pada tahun 1989
setelah 4 tahun berjalan SCR justru berkembang diperagaan Fashion catwalk dan
menjuarai setiap pencarian model peragawan dan peragawati. Untuk modern
dancer dan tarian klasik serta olah vocal genre pop masih tetap menjadi dasar
pertama dari tujuan lomba kejuaraan antar remaja tersebut."
"Yang menjuarai setiap lomba-lomba mulai dari tingkat Solo,DIY,JATENG sampai ke
tingkat Nasional dan memegang trophy serta piala juara 1,2,3 dan favorite
selama 10 tahun berturut-turut."
"Kemudian satu persatu talenta murid di sanggar
SCR Terbentuk dan menemukan bakat-bakat alami yang sudah mereka miliki
sebelumnya, yang pada akhirnya membawa mereka pada profesionalisme hingga saat
ini seperti penari,model catwalk,designert,bintang film,penyanyi dan
seniman-seniman berbakat lainnya di era tahun 80-90 an."
"Saya tidak pernah melarang mereka untuk menjadi diri mereka sendiri
justru saya bangga akhirnya misi dan tujuan saya tercapai” tandasnya lagi.”
Impian saya sekarang,ingin sekali mengajak semua generasi di
tahun 1974-1997 untuk kembali menjalin silaturahmi dengan mengadakan reuni di kota Solo” tutupnya. sha
Sumber Kelik Rochmadi
Photo Taken By; Peter Gin Studio
Comments
Post a Comment