Petaka Stabilitas Politik Ekonomi Dunia

 

Sha Mantha


Partner Bisnis Gas Russia-Jerman

Rusia adalah negara penghasil gas terbesar di dunia

Menurut Badan Statistik Uni Eropa, Eurostat

Sekitar 43 persen gas alam yang dikonsumsi setiap tahun di UNI EROPA dibeli dari Rusia. Sisanya didatangkan dari Norwegia, Timur Tengah, Amerika Serikat dan Afrika Utara

Di dalam UNI EROPA sendiri, pangsa gas Rusia berbeda di tiap negara. Secara umum, semakin ke timur letak sebuah negara, maka semakin bergantung pula ia kepada gas Rusia

Tak terkecuali Jerman
Negara yang mengkonsumsi energi paling banyak di Eropa, setiap tahunnya harus mengimpor 55% gas alam dari Rusia

Tetapi
Rusia justru mengalami hubungan yang buruk dengan Ukraina. Sedangkan untuk memasok kebutuhan gas ke UNI EROPA 

Pipa gas bawah tanah Rusia, membentang luas di sepanjang perbatasan Ukraina

Ketika konflik antara Ukraina dan Rusia memanas. Kremlin memakai ekspor gasnya sebagai senjata politik

Hal ini menempatkan UNI EROPA dalam posisi pelik, karena banyak bergantung pada gas Rusia

Kegelisahan Kremlin bersumber pada tren di negara-negara UNI EROPA yang memprioritaskan kontrak jangka pendek demi melepas kebergantungan dari Rusia

Kompetisi UNI EROPA - Gazprom sejak satu dasawarsa lalu

Kembalinya kompetisi antara UNI EROPA yang ingin membangun pasar dengan harga yang seragam

Sedangkan Gazprom ingin menetapkan harga yang berbeda-beda di setiap negara

UNI EROPA sudah berusaha menyatukan pasar gas dengan mewajibkan Gazprom menjual gas hanya sampai perbatasan, untuk  dijual kembali oleh negara UNI EROPA yang bersangkutan

Belakangan ini, Gazprom rajin menuntut konsumen Eropa untuk menyetujui kontrak jangka panjang dan telah memenuhi kontraknya, tapi hanya pada level paling rendah dari komitmennya

Gazprom adalah perpanjangan tangan pemerintah Rusia dalam melayani konsumen di luar negeri

Yang mempekerjakan 500.000 orang dan tercatat sebagai produsen gas alam terbesar di dunia

Sebagian besar saham perusahaan dikuasai pemerintah. Sisanya dimiliki investor lain seperti perusahaan listrik Jerman, E.ON.

Adapun Direktur Gazprom, Alexey Miller
merupakan teman lama Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang selalu hadir dalam rapat dewan pengawas / dewan direksi

Dominasi Gazprom di Eropa adalah hasil dari praktik monopoli

Undang-undang Rusia hanya mengizinkan Gazprom untuk mengekspor gas. Sejak lebih dari 30 tahun terakhir, perusahaan pelat merah tersebut, sudah menjadi pemasok gas terbesar bagi UNI EROPA

Gazprom menggunakan dominasi pasarnya untuk mempengaruhi pergerakan harga gas melalui jumlah gas yang di ekspor ke Eropa

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen Menuduh Gazprom bertingkah tidak lazim, ketika membatasi ekspor gas justru ketika permintaan naik

Von der Leyen tidak meyakini Gazprom akan menutup keran ekspor, karena perekonomian Rusia yang sangat bergantung dari ekspor energi dan UNI EROPA sedang berusaha meningkatkan pasokan gas adari Qatar dan Amerika Serikat

Negosiasinya antara lain dilangsungkan saat kunjungan Kanselir Olaf Scholz ke Washington, Senin (7/2)

Pakar energi, Georg Zachmann, dari wadah pemikir Bruegel di Brussels, Belgia. Merasa pesimis UNI EROPA akan mampu melawan dominasi Gazprom.

Pakar energi Jerman, Claudia Kemfert, dari Institut Studi Ekonomi (DIW). Meyakinkan jika saat ini, Jerman membutuhkan simpanan cadangan gas strategis tinggi

Pertaruhan Jerman
Memperkirakan pipa Nord Stream 2 yang sedang dibangun Gazprom di Laut Baltik akan membuat Jerman semakin bergantung dari pasokan langsung gas Rusia

Menurutnya
Eropa memiliki strategi untuk mendiversifikasi sumber impor gas, sementara Jerman memilih jalur yang berlawanan dengan menambah kebergantungannya
Kebijakan ini kini jadi tamparan balik
Akibat langkah Jerman yang membiarkan Gazprom membeli fasilitas penyimpanan gas di dalam negeri merupakan kesalahan fatal


Moscow Russia


Pengaruh dimensi ekonomi Rusia-Ukraina

Mengacu pada teori ekonomi model Paul Krugman, untuk menciptakan pasar swasembada, seseorang membutuhkan populasi sekitar 250 juta.

Maka Ukraina dan Uzbekistan (dengan populasi 34 juta) perlu dimasukkan dalam "reinkarnasi Uni Soviet"

Tetapi justru memicu perang geo-politik permanen di sekitar negara-negara tersebut selain menyulut konflik Rusia-Ukraina

Vladimir Putin telah berjuang mati-matian dengan memaksa Ukraina agar menjadi anggota dalam blok perdagangan bebas-Uni Ekonomi Eurasia (EAEC) yang didominasi Rusia

Uni Ekonomi Eurasia (EAEC) menyatukan beberapa negara bekas Republik Soviet dan secara luas dipandang sebagai langkah pertama untuk mereinkarnasi Uni Soviet

Dengan populasi 43 juta dan hasil pertanian dan industri yang kuat. Ukraina seharusnya menjadi bagian terpenting dari EAEC setelah Rusia, tetapi Ukraina menolak untuk bergabung

Ekonomi Ukraina tenggelam setelah memutuskan hubungan dengan Rusia, yang pernah menjadi mitra ekonomi terbesarnya.

Tetapi tujuh tahun setelah konflik, resesi berakhir, karena harga dunia untuk biji-bijian dan baja sebagai ekspor utama Ukraina mulai meroket sehingga memulihkan kondisi ekonominya


Kiev Ucraine


Awal Konflik Rusia - Ukraina 2014

Ukraina menggulingkan presiden Viktor Yanukovych karena pro-Rusia

Kondisi tersebut menyebabkan konflik di dalam pemerintahan Ukraina yang terbagi menjadi dua kubu;
1. Kubu pendukung Uni Eropa dan
2. Kubu Pendukung Rusia

Melihat situasi ini
Atas dasar kepentingan politik dan ekonomi

Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian memanfaatkan kekosongan kekuasaan untuk mencaplok Crimea dan mendukung pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok pendukung Rusia di provinsi tenggara Donetsk dan Luhansk

Letak geopolitik Crimea yang strategis
Telah di rancang Rusia untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah

Namun, konflik Rusia-Ukraina berubah menjadi perang terpanas di Eropa dan telah menewaskan lebih dari 13.000 orang dengan jutaan orang mengungsil

Saat konflik Rusia dan Ukraina tahun 2014, militer Ukraina kekurangan perlengkapan dan demoralisasi, sementara pemberontak memiliki “konsultan” dan persenjataan Rusia

Namun pada konflik Rusia dan Ukraina saat ini, Ukraina jauh lebih kuat secara militer dan ribuan sukarelawan yang membantu mengusir separatis siap untuk melakukannya lagi

Ukraina membeli dan menerima persenjataan canggih dari Barat dan Turki, termasuk rudal Javelin yang terbukti mematikan bagi tank separatis

Serta drone Bayraktar yang memainkan peran penting dalam perang tahun lalu antara Azerbaijan dan Armenia

Sementara itu, Ukraina telah mendorong pembangunan domestik dan produksi senjata beberapa di antaranya sama efektifnya dengan persenjataan Barat. Sha

Oleh Berbagai Sumber


Comments