Sha Mantha |
Perkembangan jaman telah banyak mengubah kebiasaan serta tata cara adat, dan menjadikan segala sesuatunya menjadi lebih mudah untuk dilakukan, yang disertai dengan kemajuan tekhnologi juga pola pandang yang berbeda didalam menyikapi segala sesuatu peristiwa kehidupan termasuk didalam tata cara mengungkapkan niat hati seseorang disebuah keluarga, utamanya untuk meminang anak gadis seseorang.
Pada tradisi suku jawa kuno di Jawa Tengah, meminang seorang gadis bukanlah hal yang gampang dilakukan dan tidak bisa sembarangan dijalani seorang diri tanpa melibatkan para orang tua untuk mendapatkan sambutan baik, utamanya dari pihak keluarga calon mempelai wanita yang diinginkan.
Dimasa sebelumnya, saat
tekhnologi yang saat ini tidak dapat lagi membendung arus dunia bebas serta
tingkat pola pikir juga cara berpola pandang masyarakat luas yang mulai
terbuka.
Surat yang ditulis diselembar kertas ( daun lontar ) dengan menggunakan tinta
menjadi satu-satunya media penyambung lidah sebagai ungkapan rahasia tertutup
dengan bahasa dari hati kehati yang dianggap lebih halus sebagai ungkapan dan
maksud serta tujuan seseorang yang hendak disampaikan sebagai pesan pribadi
pada masa lampaunya.
Surat yang sudah ditulis tersebut biasanya dengan penuh hati-hati, oleh
keluarga dari pihak calon mempelai pria yang hendak mengambil istri dikeluarga
calon mempelai wanita yang dituju.
Disampaikan melalui utusan keluarga si calon mempelai pengantin pria dan diantarkan langsung kerumah calon mempelai wanita.
Kemudian diberikan kepada kedua orang tua sang calon pinangan tersebut serta dibaca pada saat itu juga tanpa diketahui oleh yang bersangkutan yaitu anak gadis yang dimaksud pada saat itu.
Kemudian pihak keluarga calon mempelai wanita akan membalas surat lamaran pinangan tersebut kepihak keluarga calon mempelai pria dengan menggunakan orang suruhan yang telah dipercaya.
Sebagai bentuk jawaban dengan mengambil keputusan keseluruhan hidup
anak gadis mereka pada kedua orang tua sang gadis tersebut sepenuhnya.
Tidak ada penolakan dalam bentuk apapun yang akan dilakukan oleh kedua orang
tua dari anak gadis mereka yang dipinang, dan menganggap anak gadis mereka
telah cukup pantas untuk segera menikah meskipun usianya masih dibawah umur.
Pada masa lalunya, wanita Jawa Tengah kuno yang belum mendapatkan siklus menstruasi, namun sudah buru-buru dipinang adalah bentuk kehormatan tersendiri bagi kedua orang tua anak gadis tersebut yang akan segera dibawa pergi keluar dari rumah kedua orang tua, sementara sang gadis akan dianggap segera mapan utamanya pada sisi financial karena sudah meringankan beban kedua orang tuanya.
Setelah surat yang
berisi pinangan pernikahan tersebut diterima, yang berisi surat tanggapan baik
dari pihak keluarga calon pengantin wanita dibaca oleh pihak keluarga calon pengantin
pria.
Keluarga dari pihak calon pengantin pria akan segera mempersiapkan segala
sesuatu kebutuhan yang diperlukan menuju rumah keluarga calon mempelai wanita
sebagai lanjutan bentuk pinangan dengan segera datang kembali bertamu.
Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan lanjutan pinangan yang bersifat terbuka
dengan membawa berbagai seserahan dan hantaran pranikah yang diberikan kepada
keluarga calon mempelai wanita yang dipinang tersebut.
Berupa makanan, hasil bumi serta beberapa jenis hantaran lainnya yang telah dikemas sedemikian rupa dan dibawa oleh keseluruhan rombongan keluarga calon mempelai pria tersebut. Menuju rumah keluarga calon pinangan yang hendak dinikahkan.
Setiba dirumah keluarga calon mempelai wanita, keluarga dari calon mempelai pria, kemudian menyerahkan calon mempelai pria kepada keluarga dari pihak calon mempelai wanita yang diwakilkan oleh beberapa anggota keluarga dari calon mempelai pria tersebut dengan menggunakan ceremonial tertentu juga pemimpin adat setempat yang dipercayai sebagai sesepuh untuk memberikan kata-kata sambutan diteruskan dengan sambutan jawaban dari pihak keluarga calon mempelai wanita yang menerima kedatangan calon mempelai laki-laki dikeluarga tersebut.
Beserta barang-barang hantaran yang telah dibawa serta dipersiapkan sebelumnya. Sebagai bukti pinangan tersebut telah resmi diterima untuk segera berlanjut pada prosesi adat pernikahan suci yang hendak dijalankan
Setelah acara sambutan dan pengakraban dari kedua keluarga calon mempelai selesai, keluarga pihak calon mempelai pria akan segera pamit pulang kembali kerumah mereka dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan setelah menentukan tanggal hari serta bulan yang telah disepakati dari kedua belah pihak keluarga calon mempelai.
Karena perkembangan era peradaban serta jaman yang terus maju dan berkembang. Lambat laun tradisi meminang gadis dengan cara mengirim surat tersebut, perlahan-lahan mulai dihilangkan dan sudah jarang dilakukan.
Dengan memberikan kebebasan sepenuhnya atas semua keputusan pada sang anak gadis disetiap keluarga khususnya di Jawa Tengah saat ini, untuk memilih serta menentukan sendiri, pria yang disukai serta diinginkannya menjadi pasangan serta suami yang diharapkan menjadi pendamping hidupnya.
Menjadi wujud sebuah keputusan kehidupan yang ditentukan serta dipilih oleh anak gadis itu sendiri , hingga sampai pada akhir pilihan terbentuknya sebuah ikatan pernikahan anak gadis mereka. sha
Sumber;
Tresno Sunarto
Ruki
Photo Taken by; Arief
Boedz
Comments
Post a Comment