Jejak Pejuang Kemerdekaan RI di Sendang Siwani



Sha Mantha

Relief-relief perjuangan melawan penjajah Belanda nampak tergambar ditembok dalam area sendang Siwani yang terletak di Kabupaten Wonogiri kecamatan Selogiri desa Singodutan Jawa Tengah.

Menyisakan kisah perjuangan para pejuang pendahulu kemerdekaan RI yang telah dijajah selama 350 tahun lamanya oleh bangsa asing. 

Tidak terkecuali kabupaten Wonogiri pada waktu itu.

Sendang Siwani menjadi bukti dan saksi terjadinya pergolakan perlawanan ketika pendahulu serta pendiri dinasti pura Mangkunegaran 1 Raden Mas Said mendapat wahyu ketika sedang bertapa diarea tersebut yang masih berupa belik ( sumber mata air ) yang berada tepat disisi tepi tempatnya duduk bertapa yaitu diatas batu kecil dibawah pohon beringin saat geger pecinan terjadi.

Perjuangan dan perlawanan tersebut tidak berhenti sampai disitu bahkan ketika Indonesia telah mendeklarasikan kemerdekaannya dan sisa pasukan HEHO Jepang terus menyerang warga sipil, serta pasukan Belanda yang datang dan menduduki kembali wilayah Indonesia.

Warga sipil Indonesia yang telah terlatih berperang dan melempar granat berbekal kemampuan dari sisa pelatihan pasukan  HEHO Jepang kemudian menggunakan sedikit bekal kemampuan tersebut untuk melawan keganasan tentara Belanda serta tentara Jepang yang masih berusaha merebut dan menguasai kembali wilayah Indonesia di kabupaten Wonogiri pada masa itu.



Sha Mantha

"Sendang ini biasa dipergunakan untuk kegiatan spiritual karena bermula dari tempat ini juga Pangeran Samber Nyowo / Raden Mas Said mendapatkan Sasmito ( Sebuah pendengaran gaib ) dan mengawalnya memperoleh kemenangan melawan Belanda setelah berperang selama 16 tahun lamanya." Terang sang Juru Kunci Demang Supardi.

"Saya juga dulu ikut perang,ada 3 pasukan Belanda yang meninggal ketika saya turut bergabung melawan tentara Belanda tahun 1942 sebelum Indonesia merdeka dan tahun 1962 ketika Indonesia sudah merdeka. Jelasnya menerangkan.

"Selain tekhnik gerilya kami juga melakukan penyamaran dengan mengubur seluruh badan kami kedalam tanah dan menutupinya dengan dedaunan,jika rombongan mobil truck tentara Belanda melintas sekitar sini,lalu saya melempar granat kearah truk tersebut hingga seluruh isi didalam mobil tersebut kocar-kacir karena trucknya terbalik.

Tekhnik melempar granatnya juga mesti pas,karena tenaga saat tangan melempar granat juga pasti tidak akan seberapa jauhnya. 

Supaya bisa tepat pada sasaran." Tutupnya mengenang.

Sementara menurut Doni salah satu pengunjung, Sendang Siwani sendiri dipercayai membersihkan aura-aura negatif yang menempel ditubuh dan mampu membuka aura menjadi lebih bersih serta kerap dijadikan sebagai tempat menenangkan diri dengan cara bermeditasi kemudian dilanjutkan dengan mandi diair sendang tersebut.

Penulis sendiri sudah mencoba membersihkan diri didalam area pemandian yang telah dipisah, tempat khusus untuk wanita disisi selatan dan khusus untuk pria disisi utara yang disekat oleh tembok pembatas dan dibuat seperti kamar mandi umum dan tidak diperbolehkan mengotori air sendang menggunakan sabun,shampo ataupun bunga-bunga yang biasa dipergunakan sebagai media ritual lainnya. sha 

Sumber; Juru Kunci Demang Supardi
           


Comments