Seoul |
Teori Gestalt adalah tentang persepsi dan kenyataan. Gestalt berarti bentuk / gambar struktur yang disatukan secara keseluruhan.
Pada tahun 30-an dan 40-an Psikologi gestalt diterapkan pada persepsi visual oleh Max Wertheirmer, Wolfgang Kohler dan Kurrt Koffka yang memperkenalkan pendekatan Gestalt pada persepsi bentuk.
Dalam setiap teori ilmiah tersebut juga dikenakan hukum pemberlakuan yang wajib untuk dipatuhi dalam parkteknya, seperti hukum Pragnanz yang merupakan prinsip fundamental psikologi Gestalt yang mengatakan bahwa pelaku fotografi yaitu fotografer cenderung mengatur pengalaman dalam cara yang teratur,simetris dan sederhana.
Disisi psikologinya pelaku fotografi / fotografer yang tentunya mengutamakan rasa dalam membuat gambar, dalam proses berfikir reproduktif manusia secara sadar memiliki kecenderungan untuk mengaitkan antara bagian yang satu dengan yang lain dan berusaha memecahkan masalah serta menemukan makna atau arti,konsep, tujuan bagian tersebut secara keseluruhan.
Berbeda dengan psikologi strukturalisme yang menganalisis proses mental sebagai sensasi pelengkap. Gestalt menekankan pada properti, kesatuan dan konteks.
Pahaman Max Wertheire yang percaya bahwa pikiran menggunakan kecenderungan mengorganisasi diri untuk membentuk “Keseluruhan pandangan secara global.”
Teori-teori ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana fotografer melihat hal-hal yang dilihat dan diatur dalam pikiran mereka utuk menciptakan sebuah pemahaman gambar.
Ide dasarnya adalah ketika fotografer dihadapkan pada pemandangan yang kacau secara visual dan menyederhanakannya menjadi pola dan bentuk yang lebih dikenali.
Teori ilmiah yang sering dinyatakan “sebagai keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagiannya.” Karena pikiran kita memaksakan sebuah gambar dalam keseluruhan bentuknya, dibanding bagiannya masing-masing.
Hal tersebut yang menjadi mekanisme bagi pikiran untuk tidak menjadi gila saat melihat sebuah gambar.
Fotografi merupakan tindakan yang menghadirkan gambar ke penontonnya. Fotografer menggunakan prinsip Gestalt ketika berfoto untuk memberi dampak yang tepat ke dalam pikiran para penontonnya.
Hukum dari prinsip Gestalt dapat membantu untuk mengetahui bagaimana persepsi visual bekerja dan mengapa beberapa gambar bekerja lebih baik daripada yang lain.
Dengan memahami teori Gestalt saat melakukan Street Photography. Fotografer dapat menciptakan citra dengan kekuatan untuk menuntun pikiran para penonton sesuai dengan keinginannya untuk melihat dengan menyusun elemen-elemennya secara objektif.
Kesederhanaan
Menjelaskan bagaimana pentingnya untuk menyederhanakan sebuah gambar agar membantu mata dan pikiran merasa nyaman dalam memicu interprestasi dari apa yang ingin disampaikan oleh pelaku fotografi / fotografer tersebut.
Simetris
Menyesuaikan dengan kreativitas dari fotografer agar gambar tidak membosankan sesuai dengan komposisi yang dibuat dan tentunya menghasilkan gambar yang diambil menarik dan menyenangkan.
Salah satu hal hebat yang bisa dilakukan pikiran seorang fotografer adalah kemampuan untuk melengkapi bentuk yang tidak ada.
Pikiran fotografer memiliki kecenderungan untuk menyelesaikan benda yang belum selesai.
Hal ini adalah hukum penutupan yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana pikiran fotografer bisa mengisi celah antara objek atau garis tidak lengkap.
Pikiran dari para pelaku fotografi / fotografer memiliki ketrampilan mengenali elemen gambar meski elemen itu hanya bagian dari objek yang lebih besar.
Dalam sebuah gambar,
bentuk yang lengkap bisa jadi membosankan. Oleh karena itu fotografer juga
melengkapinya dengan sebuah informasi yang cukup kepada akal sehingga bisa
membentuk tokoh, namun masih memilliki imajinasi. Sha
Dari Berbagai sumber
Photo By; Kristupa Saragih
Comments
Post a Comment