Photo Kristupa Saragih |
Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori Gestalt beroposisi terhadap teori strukturalisme juga sebagai takdir.
Benda bergerak ke arah yang sama dianggap sebagai bagian dari kelompok kesatuan. Bagi pelaku fotografi / fotografer, elemen lain atau unsur yang tetap diam atau bergerak dengan cara yang berbeda akan dianggap keluar dari kelompok.
Jarak
Sekelompok elemen yang saling berdekatan lebih mungkin dianggap sebagai milik bersama daripada mereka berjauhan.
Jika fotografer ingin membuat koneksi antar elemen dalam sebuah gambar, fotografer perlu mendekatkannya satu sama lain.
Seniman fotografi boleh saja memiliki idealisme yang kuat untuk mempertahankan argumentasi pada karyanya, namun jangan lupa seniman juga menyajikan sebuah tontonan berupa gambar dalam kemasan fotografi yang tentunya dilihat menarik tidak membosankan serta memiliki sisi misterius tersendiri dibalik karya-karya yang dibuatnya tersebut.
Juga pesan yang bisa disampaikan melalui presentasi utuh karya itu sendiri.
Penikmat atau penonton dari hasil gambar foto yang dibuat oleh pelaku fotografi / fotografer juga diharapkan tidak terperangkap dalam permainan bahasa semata, yang berujung pada terhasilkannya karya.
Supaya penikmat seni mampu memahami bahasa fotografi karena bahasa fotografi seseorang akan mempengaruhi bentuk karyanya,atau mempengaruhi cara bagaimana ia mengungkapkannya.
Kemiripan
Dalam dunia akal pikiran fotografer, merasakan unsur-unsur sebagai bagian dari kelompok yang sama jika terlihat mirip.
Bisa menggunakan warna, bentuk, ukuran, tekstur, atau atribut lainnya.
Elemen yang tidak terhubung namun memiliki atribut yang sama. Dengan memahami hukum kemiripan.
Pelaku fotografi / fotografer akan membuat hubungan antara elemen yang tidak terhubung dengan menggunakan warna, bentuk, ukuran atau teksturnya.
Semua kembali pada persepsi dan sudut pandangan masing-masing dari setiap pelaku fotografi / fotografer maupun penikmat karya seni, dimana rasa adalah sesuatu yang tidak bisa dipaksakan begitupun dalam hal karya seni.
Pro dan
Kontra pasti saja terjadi dalam menyikapinya namun tetap saja ada penilaian
subjektif dan objektif dari setiap karya yang ditampilkan. Sha
Sumber : Ifan.F.Harijanto/Agus Nonot Supriyanto
Comments
Post a Comment