Sha Mantha |
Kista terkadang menjadi bayangan menakutkan bagi sebagain wanita yang kerap dikaitkan dengan sulit memiliki anak pada saat nyeri perut dibagian bawah.
Kista terkadang muncul
pada bagian tertentu wanita, jaringan teroid, mata, saraf, payudara, simpul,
kulit dan banyak terjadi pada indung telur ( ovarium ) yang terdapat dalam
rahim.
Tiap wanita memiliki 2 indung telur seukuran biji kenari yang lebih familiar dengan nama folikel. Folikel inilah yang akan membesar dan berubah menjadi telur matang.
Pada saat proses terjadinya menstruasi saat sel telur tidak terbuahi makan folikel akan menghilang pada minggu kedua atau pada minggu ketiga.
Rangkaian kejadian tersebut akan berulang-ulang terjadi sesuai dengan siklus menstruasi wanita.
Namun jika pada rangkaian siklus tersebut terdapat sebuah gangguan maka hal itu bisa menjadi kemungkinan penyebab penyakait kista.
Ada beberapa jenis kista yang terjadi pada wanita yaitu kista Dermoid, kista Fungsional, kista Kelenjar ( cystadenoma ), dan cokelat ( endometriosis ).
Namun, dari sekian banyak jenis tersebut.
Kista endometriosislah jenis kista yang harus diwaspadai karena akan menyebabkan kista pecah dan mengalami perlengketan saat semakin membesar.
Ungkap dokter Caroline Tirtajasa Sp. OG. Di RS. OMNI Internasional Pulomas Jakarta Timur.
Hal tersebut dapat dideteksi sebagaimana anggapan bahwa nyeri haid adalah salah satu penyebabnya kista.
Yang sebenarnya bukan sebuah barometer mutlak.
Karena bisa saja hal tersebut berupa respon yang terjadi dari hormon yang mengeluarkan darah.
Bahwa tidak semua sakit yang terjadi pada dinding rahim merupakan tanda munculnya kista.
Lebih lanjut Dr. Caroline menjelaskan bahwa kista yang berukuran kecil tidak akan mengganggu kesuburan yang bersifat jinak bahkan seseorang bisa saja hamil meskipun terdapat kista dalam indung telurnya.
Hal tersebut tidak berpengaruh pada
kesuburan namun berpengaruh pada kehamilan.
Nyeri Haid tersebut dapat diatasi yang merupakan gejala normal dari serangan Premanstruasi Syndrome / PMS yang tidak perlu dikhawatirkan.
Yang disebabkan ketidaksempurnaan proses ovulasi yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron atau bisa juga disebabkan karena estrogen dominan yang berlebihan dan berasal dari luar tubuh.
Adapula yang mengatakan, PMS disebabkan estrogen dan hormon menstruasi yang berinteraksi dengan serotin.
PMS juga dihubungkan dengan adanya asupan vitamin B, Kalsium dan juga magnesium.
Yang biasanya gejala tersebut akan muncul satu atau dua minggu
sebelum wanita mengalami menstruasi. Sha
Oleh Berbagai
Sumber
Photo Taken By; Agung
Lawerrisa
Comments
Post a Comment