Makan Malam Natal |
Bulan desember akan segera datang, menggantikan bulan november yang tinggal beberapa hari lagi kedepan selesai.
Dan sebagaimana diketahui bahwasannya bulan Desember menjadi penentu dari akhir sebuah waktu perhitungan kalender Masehi.
Perayaan Natal bagi seluruh umat Kristiani dan Katholik jatuh pada tiap tanggal 25 Desember diseluruh dunia, tanggal tersebut merupakan hari kelahiran Isa Al Masih yang diperingati sebelum tahun 300 Masehi sejak Kristen belum dilegalkan di Roma dan ditetapkan sebagai agama kekaisaran Romawi.
Isa Al Masih lahir di Betlehem saat tengah malam pada hari rabu tanggal 25 Desember sebagai sang Juru Selamat yang dilahirkan oleh Perawan Maria ketika tengah bertunangan dengan Yusuf ditengah kaum bangsa Yahudi pada masa pemerintahan Kaisar Agustus di tahun ke-42. ( Injil Matius 1 : 8-25 )
Pada tiap perayaan Natal, seluruh umat Katholik akan memenuhi gereja-gereja dengan melakukan serangkain ritual upacara keagamaan yang diadakan dan menjadikannya sebagai tradisi misa tengah malam pada masa natal.
Tradisi tersebut dilakukan oleh Paus Telesphorus yang menjadi Paus pada tahun 126-137 yang sebelumnya telah lebih dulu diperingati oleh seorang Uskup Kaisarea di Palestina bernama Teofilus pada tahun 115-181.
Dan dilakukan oleh seluruh umat Katholik di belahan dunia setiap tahunnya.
Perayaan natal bukan saja sebagai ibadah khusus yang dilakukan didalam gereja.
Melainkan juga moment yang banyak dipergunakan oleh anggota keluarga untuk melakukan berbagai kunjungan antar sanak keluarga sebagai tradisi penting di Indonesia.
Tradisi berkumpul keluarga tersebut banyak juga dilakukan sebelum tanggal 25 Desember, serta dirayakan ketika masih jauh-jauh hari utamanya pada umat Kristen Protestan.
Pada tahun 1500-an, di negara-negara belahan Eropa usai terjadinya reformasi agama ada juga tradisi kuno yang dilakukan dengan saling menukar kado meskipun tradisi tersebut sempat dilarang di Inggris serta negara-negara Koloninya di Amerika pada tahun 1600-an.
Salah satu tradisi yang umum dilakukan adalah dengan melakukan makan malam ( tradisi tersebut sangat kental dengan budaya natal di Amerika ) dengan menyiapkan berbagai masakan khusus dan menghias rumah dengan menggunakan daun-daunan berwarna hijau, menyanyi bersama dan serangkaian bentuk ibadah keagamaan lainnya yang dapat juga dilakukan sendiri secara bersama-sama / berkelompok didalam rumah.
Budaya barat yang terbawa di Indonesia tersebut menjadikan natal sebagai tradisi tersendiri yang kesemua kebiasaan-kebiasaan perayaannya diadaptasi dari seluruh budaya-budaya daerah setempat di Indonesia.
Semisal menyiapkan kue-kue dan permen yang umum untuk dihidangkan, juga memasak opor, membuat daging rendang, yang juga dipersiapkan pada beberapa hari raya agama-agama lainnya di Indonesia. Mengingat banyaknya budaya lokal setempat di Indonesia serta keanekaragaman makanan khas tradisional yang ada.
Tanpa meninggalkan esensi dari umat Kristen masa kini yang merayakan natal sebagai “Anugerah” terbesar dari Allah yang disediakan yaitu datangnya “Sang Juru Selamat, Sang Raja Damai” ke dalam dunia, Serta bersyukur atas anugerah dan meneladani Yesus sebagai jalan kebenaran dan hidup. Sha
Oleh Berbagai Sumber
Photo Taken By; Kristupa
Saragih/Fotografer Net Indonesia
Comments
Post a Comment