Wisata Air Terjun Parang Ijo




Sha Mantha





Lokasi tempat pariwisata alam tropis air terjun Parang Ijo terletak dilereng gunung Lawu Kabupaten karanganyar Jawa Tengah dengan ketinggian 60 meter. 

Tepatnya di daerah kawasan perkebunan teh Kemuning, Dusun Munggur Desa Girimulyo  Kecamatan Ngargoyoso, Karangpandan.  

Untuk menuju ke lokasi air terjun Parang Ijo tersebut, dibutuhkan waktu jarak tempuh sekitar 20 meter dari arah kawasan wisata Candi Cetho dan Candi Sukuh. 

Yang berada pada satu paket wisata di wilayah Karisidenan Surakarta atau lebih familiar dikenal dengan kota Solo Jawa Tengah. 

Air sungai yang jernih dengan suasana alam dilereng pegunungan yang sangat asri tersebut juga dilengkapi dengan wahana permainan alam lainnya yang masih berada disekitar lingkup dalam kawasan air terjun Parang Ijo, berupa wahana flying fox, juga dilengkap dengan gardu pandang, kolam renang untuk anak-anak serta fasilitas umum lainnya untuk menjaga kenyamanan para wisatawan lokal ataupun para turis asing yang ingin menikmati kesegaran alam tropis Indonesia.

Warga sekitar yang mengelola kawasan wisata ini juga menyediakan tempat-tempat penginapan khusus keluarga seperti viila bagi para wisatawan yang berkunjung dan ingin menginap menikmati akhir pekan atau suasana liburan bersama keluarga. 

Ada mitos yang menjadi legenda rakyat di kawasan Air terjun Parang Ijo yang merupakan proses alam terbentuknya air terjun yang mengalir dan bermuara ke Kali   ( Sungai ) Luwak. 

Pada tahun 1942.

Di sebuah dusun yang terpencil, serta jauh dari pusat pemerintahan terdapat sebuah pohon tua dan berukuran besar dengan dedaunannya yang sangat lebat serta berwarna hijau. 

Pohon tersebut tumbuh dan sangat kokoh sehingga sulit untuk ditebang oleh warga masyarakat yang tinggal disekitar pohon itu tumbuh. 

Namun pada suatu hari datang sebuah banjir besar yang melanda wilayah tersebut, dan menumbangkan pohon besar tersebut karena besarnya air bah yang datang. 

Limpahan air yang sangat besar, menggusur pohon besar tersebut dan membawanya hanyut terbawa oleh arus air yang besar namun tetap pada posisinya, tegak berdiri tidak roboh ataupun tumbang kemudian terhenti pada posisi disebuah tempat baru berada diantara tebing ( Parang ).

Sehingga mempermudah aliran air yang mengalir dari atas tebing menuju lembah dengan melewati batang pohon tersebut. 

Jumlah aliran air yang terus menerus melewatinya, menjadikan pohon kian hijau serta ditumbuhi banyak lumut. 

Namun rupanya, proses pembentukan alam tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 1982. 

Banjir kembali datang melanda wilayah ini, menerjang pohon yang sudah 40 tahun lamanya berdiri dan tumbuh diantara parang tersebut. 

Besarnya air bah ternyata mampu menghilangkan pohon dari tempatnya semula, hanyut dan lenyap terseret arus air.

Hingga membentuk proses awal terjadinya air yang langsung terjun kebawah tanpa terhalang oleh batang pohon yang semula berdiri tumbuh diantara parang yang sebelumnya menjadi perantaranya hingga saat ini dan populer dengan nama Air Terjun Parang Ijo ( pohon berwarna hijau yang terletak diantara 2 tebing. 

Banjir besar yang dikenal oleh masyarakat sekitar dengan sebutan Baru Klinting/kemarahan besar dari sosok legenda Jawa Kuno. Sha

 

Oleh Berbagai Sumber

Photo Taken By; S Art Photography

 

Comments