TARI KAHYANGAN

 GPH Paundrakarna And Guruh Soekarno Putra



Idealisme dalam menjiwai sebuah seni melekat kuat didalam sisi penjiwaannya sebagai seorang Koreografer seni gerak olah  tari-tarian tradisional dan kreasi modern yang begitu indah dikemasnya kedalam pentas seni budaya yang digelar di pendopo Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta pada malam peringatan hari lahir              (perhitungan kitab primbon jawa ) yang diperingati setiap 35 hari sekali sebagai hari kelahiran sang Raja / pimpinanan di Puro Mangkunegaran.

Bertepatan dengan hari jadi kota Surakarta yang ke 273 tahun, dan dipentaskan pada  malam jelang hari jadi kota Surakarta pada tanggal 17 February 2018 silam.

Menurut sumber abdi dalem yang mengabdi didalam tembok puro Mangkunegaran, sudah 2 tahun lamanya GPH Paundrakarna menutup diri serta tidak melakukan tradisi budaya rutin tersebut mengisi program kesenian yang selama ini sudah rutin dilakukan.

Rupanya, hal tersebut beralasan kuat, mengingat tidak begitu saja menyajikan pentas seni tarian yang hanya sekedar mengisi kekosongan didalam tradisi turun temurun. Dan dipersiapkan hanya sebagai penyambutan hari khusus saja. 

Melainkan untuk memberi warna baru dalam pentas seni budaya yang dikemasnya sedemikian rupa kedalam berbagai macam kreasi tari-tarian yang berakulturas serta bukan hanya sebagai identitas seni dari satu titik / pusat daerah saja melainkan disempurnakannya serta berasal dari beberapa daerah dan wilayah di Indonesia.

Indonesia memilki aneka ragam seni budaya yang berbeda, yang dalam satu daerah saja memiliki puluhan jenis tari-tarian tradisional yang khas serta sangat terperinci dan memiliki tingkat kerumitannya sendiri.

Hal tersebut tentu saja tidaklah mudah dilakukannya secara sendirian yang tentu saja saling bersinergi dengan kolaborasi yang saling melengkapi bersama team yang terdiri dari para penari profesional juga pemusik khusus ( musik khas tradisional suku Jawa ) serta berbagai pihak yang bersama-sama turut mendukungnya.

Jenis tarian tradisional yang dipetiknya sedikit demi sedikit dari beberapa kesenian tarian pada masyarakat Bali semisal tari Pendet juga bukan tanpa alasan mengingat jenis tarian tersebut merupakan roh dari masyarakat di Pulau Dewata Bali, serta diciptakan oleh maestronya yaitu I Wayan Rindi. 

Peran sang Maestro sangatlah besar didalam perkembangan kesenian tradisional nusantara, dimana dahulunya tarian tersebut diciptakannya dan pergunakan untuk menyambut pejabat penting kenegaraan saat melakukan kunjungan di pulau Bali.

Adalah Presiden Republik Indonesia pertama, yaitu Ir. Soekarno yang pertama kali menyaksikan keindahan tarian penyambutan yang dibawakan langsung oleh sang Maestro beserta partner sesama penari di era kepemimpinan RI Pertama kala itu.

 



GPH Paundrakarna Production House


Tari Pendet sendiri terus dilestarikan serta diakui sebagai salah satu warisan budaya oleh badan dunia UNESCO menjadi kebanggaan masyarakat Bali yang merupakan berada di wilayah Indonesia.

GPH Paundrakarna secara pribadi mengungkapkan bahwasannya menari sudah merupakan bagian dari perpaduan energi yang mengiringinya terutama dirinya masih merupakan keturunan bangsawan Bali yang diwarisinya dari sang kakek yaitu Ir. Soekarno presiden pertama Republik Indonesia yang merupakan sang proklamator Indonesia Merdeka. 

Sebagaimana diungkapkan bahwasannya Ibunda dari sang proklamator yang masih merupakan wanita bangsawan di Bali serta melekat didalam diri Pangeran muda yang sehari-harinya banyak menghabiskan waktunya di kota Solo Jawa Tengah.

GPH Paundrakarna Jiwa Negara demikian nama lengkapnya, terlahir dari buah pernikahan dari putri sang Proklamator Republik Indonesia Sukmawati Soekarno Putri dengan KGPAA Mangkunegara IX.

Darah seni didalam dirinya juga kian memperkuat energy positive yang dimillikinya dengan menggabungkan seni tari kreasi modern yang diturunkan oleh pamannya yaitu Guruh Soekarno Putra dan merupakan adik kandung dari sang ibundanya.

Sebagaimana umum dan luas diketahui Guruh Soekarno Putra merupakan pelopor tari kreasi modern nasional dan telah menciptakan berbagai bentuk serta jenis tarian yang dikemasnya dengan berbagai macam kolaborasi budaya di seluruh Indonesia dan sempat berjaya pada era keemasannya.



Adicipta Paundrakarna Production



Ada sedikit kemiripan dalam pemilihan gaya kostum yang dikenakan oleh para penari-penari cantik dan lincah yang membawakan tarian Kahyangan karya ciptanya dengan tipe-tipe busana jenis tarian kreasi modern yang biasa dikemas oleh pamannya tersebut.

Pria muda multitalenta yang juga merupakan actor seni peran layar lebar, bintang televisi, model, serta penyanyi tersebut rupanya juga piawai dalam mendesign busana khususnya kostum-kostum megah nan elegant serta  menyelipkan juga beberapa kostum tradisional dari daerah lainnya seperti pakaian khas suku pedalaman di Papua Irian Jaya. 

Serta menyertakan kesenian khas dari Jawa Timur yaitu Kuda Lumping yang beberapa tahun terakhir menjadi perdebatan dunia, yang di akui sebagai budaya kesenian daerah dari negara Jiran Malaysia. Dan merupakan seni budaya yang berasal dari Indonesia. Sha

oleh berbagai sumber



Comments