Sha Mantha |
Apakah hari ini, menit
ini detik ini, kita sudah merasa bahagia ?
Mari kita tengok kedalam diri kita masing-masing , jawabannya terletak di hati
setiap individual.
Kebahagiaan sangat relatif bagi setiap orang yg mengalaminya.
Para ahli sering menyebutnya sebagai "subjective well being", keadaan
atau perasaan nyaman, senang atau bahagia berdasarkan pengalaman hidup
masing-masing yang berbeda.
Sehingga sering ada anggapan, bahwa yang paling dapat menilai seberapa bahagia
hidup kita adalah kita sendiri.
Meski demikian, para ahli sudah melakukan riset bertahun-tahun dan pada jutaan
orang di seluruh dunia yang akhirnya mereka dapat mendefinisikan dan mengukur
kebahagiaan tersebut.
Lalu bahagia itu milik siapa ? Bahagia adalah milik hati kita sendiri, bahagia
adalah anugrah dariNya, bahagia ada dalam diri kita sendiri, bahagia adalah
hati kita sendiri yang ciptakan, hati kita sendiri yang menanamkannya dan
menetapkan bahwa kita layak bahagia, bukan dengan fokus pada kekurangan kita
dan membanding bandingkannya dengan orang lain.
Kebahagiaan menurut para peneliti dan ilmuwan adalah pengalaman dari emosi yg
positif - rasa nyaman atau senang yang berbaur dengan perasaan mendalam tentang
arti dan tujuan (dari pengalaman tersebut) sebagaimana disebutkan oleh Shawn
Achor dalam bukunya, The Happiness Advantage: "as the experience of
positive emotions - pleasure combined with deeper feelings of meaning and
purpose.
Kebahagiaan juga berarti sebuah situasi atau pengalaman hidup yg menghasilkan
suasana hati yang positif dan akan menjadi cara pandang (outlook) positif di
masa depan.
Martin Seligman, pionir dalam positive psychology, membaginya menjadi 3
komponen: pleasure, meaning and engagement.
Risetnya menunjukkan, bahwa orang yang memperoleh ketiganya dalam sebuah
pengalaman hidup disebut telah memperoleh kebahagiaan.
Positive emotions adalah jantung atau mesin kebahagiaan.
Beberapa ahli menyebut positive emotions sebagai positivity.
Barbara Fredrickson, seorang researcher dari University of North Carolina yang
paling dianggap ahli dalam soal kebahagiaan menjelaskan adanya 10 positive
emotions yang paling menonjol dalam membangun kebahagiaan:
"joy, gratitude, serenity, interest, hope, pride, amusement, inspiration,
awe, and love."
Sepuluh positive emotions inilah yang bisa digunakan untuk mengukur
kebahagiaan.
Jika lengkap seluruh sepuluh positive emotions ini, maka lengkap pula
kebahagiaan itu tercipta.
Pengalaman apa pun yg kita alami jika menghasilkan beberapa dari 10 positive
emotions ini dapat disebut sebagai kebahagiaan dalam tingkat yang berbeda-beda.
Untuk tetap dalam kondisi bahagia, kita bahkan membutuhkan 3 dari 10 positive
emotions ini (yang harus ditumbuhkan) saat muncul 1 negative emotions.
Hidup tak bisa ditebak, kejadian buruk dapat menimpa kapan saja, sehingga
setiap individu harus memiliki kemampuan menumbuhkan positive emotions kapan
saja untuk mengurangi dampak dari negative emotions.
Jadi kebahagiaan berarti lebih daripada sekedar perasaan senang, karena adanya
kebahagiaan ditunjukkan oleh munculnya beberapa dari 10 positive emotions.
Sedangkan 10 positive emotions ini ternyata dalam penelitian para ahli yang
lain merangsang otak untuk berada dalam kondisi yang paling prima untuk
memperoleh sukses, bekerja atau melakukan semua kegiatan sehari-hari, bahkan
tentu saja untuk mencapai keutamaan hidup.
Dan yang lebih penting lagi, ternyata kebahagiaan menurut para ahli dapat
diperoleh atau dikontrol sebesar 40%. Sha
Oleh Beberapa Sumber
Photo Taken By; Mbah Pat
Comments
Post a Comment