Derawan- Situs UNESCO

Derawan Island-East Kalimantan



Kekayaan biodiversitas nomor dua setelah Kepulauan Raja Ampat yang berada di Papua Irian Jaya adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Hal tersebut sesuai dengan riset penelitian yang ditemukan dengan tipe terumbu karang di Kepulauan Derawan terdiri dari karang tepi, karang penghalang dan atol.
Atol inilah yang telah terbentuk menjadi pulau dan terbentuk menjadi danau air asin.
"Survei Manta Tow 2003" menunjukkan tutupan rata-rata terumbu karang di Pulau Panjang adalah 24,25% untuk karang keras dan 34,88 untuk karang hidup.

Terumbu karang di Pulau Derawan memiliki tutupan rata-rata karang karang keras 17,41% dan tutupan karang hidup 27,78%.
Dengan jumlah spesies 460 sampai 470.

Sebagai salah satu wisata andalan. Di kepulauan ini terdapat sejumlah objek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegara terutama para penyelam kelas dunia.

Kepulauan Derawan memiliki tiga kecamatan yaitu, Pulau Derawan, Maratua, dan Biduk Biduk, Berau.

Secara geografis, terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau.

Di Kepulauan Derawan terdapat beberapa ekosistem pesisir dan pulau kecil yang sangat penting yaitu terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau (hutan mangrove).

Selain itu banyak spesies yang dilindungi berada di Kepulauan Derawan seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda dan beberapa spesies lainnya.

Survei ikan karang tahun 2003 menunjukkan bahwa kepulauan ini menghasilkan 832 spesies. Selain itu, diperkirakan sedikitnya 1.051 spesies terdapat di perairan Berau dengan jenis dominan Gobes (Gobiidae), Wrasses (Labridae), dan Damselfishes (Pomacentridae).

Padang lamun ditemukan tersebar di seluruh Kepulauan Derawan dengan kondisi yang berbeda dengan rata-rata luas tutupan kurang dari 10% sampai 80%.

Ekosistem ini secara ekologi dan ekonomi sangat penting tetapi keberadaannya terancam oleh gangguan dan kegiatan manusia seperti pembukaan hutan besar-besaran, kebakaran hutan, budidaya laut, sedimentasi, baling-baling perahu, dan lain-lain.

Kegiatan perikanan merupakan tulang punggung kegiatan yang ada di Pulau Maratua dan Derawan sebab sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Perikanan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Maratua dan Derawan adalah ikan pelagis dan ikan karang.

 


Nelayan Tradisional Indonesia


Hasil penjualan ikan secara umum dijual di Pulau Derawan dan Maratua, Tanjung Redeb, Surabaya dan beberapa kota luar provinsi yang melewati pengumpul yang cukup besar, bahkan sering dimasukkan kepada eksportir yang kemudian dijual ke konsumen di luar negeri.

Selain memiliki beberapa ekosistem tropis yang terdiri dari ekosistem terumbu karang, ekosistem lamun, dan ekosistem mangrove, Kepulauan Derawan juga punya spesies yang dilindungi dan khas.

Spesies itu di antaranya ketam kelapa (Birgus latro), paus, lumba-lumba (Delphinus), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Erethmochelys fimbriata), dan dugong (Dugong dugon).

Lumba-lumba di sekitar Pulau Semama dan Lumba-lumba di Maratua adalah salah satu atraksi alam yang ditawarkan oleh Kepulauan Derawan.

 


Lumba-Lumba Pulau Derawan 



Paus dapat ditemukan di sekitar Pulau Maratua pada musim tertentu sedangkan lumba-lumba di sekitar Pulau Semama, Sangalaki, Kakaban, Maratua, dan Gosong Muaras. Penyu dapat ditemukan di sekitar Pulau Panjang, Derawan, Semama, Sangalaki dan Maratua serta Dugong di Pulau Panjang dan Semama.

Spesies unik lain adalah Pari Manta (Manta birostris) yang terdapat pada di Pulau Sangalaki dan Pigmy Seahorse di Pulau Semama dan Derawan.

Sedangkan pada tahun 2005, Kepulauan Derawan telah dicalonkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Sha


Oleh Berbagai Sumber

Photo Taken By; Kristupa Saragih/Fotografer Net Indonesia


Comments