Sha Mantha |
Menikah bagi sebagian wanita modern, telah umum menjadi mimpi yang tak kunjung terwujud, ketika tuntutan logika kian mendominasi sehingga bukan lagi menjadi sebuah kebutuhan penting lagi saat ini.
Budaya yang secara tak kasat mata telah menjadi bayang-bayang berbeda, ketika wanita modern di Indonesia. Telah mulai menyamai kesetaraan gender dengan kaum pria dan cenderung menyukai perubahan tersebut secara terbuka.
Tidak sedikit dari para wanita usia muda dan dewasa yang memilih untuk menjadi wanita single, memiliki anak diluar pernikahan ataupun memutuskan berpisah dengan pasangan resmi ( pernikahan ) dan memutuskan menjadi orang tua tunggal bagi anak-anak buah dari pernikahannya tersebut.
Indonesia negara yang
masih berkembang yang sempat mengalami pertumbuhan ekonomi maju dan pesat di
era tahun 90 an.
Akibat dari tingginya pengaruh politik di Indonesia, menjadikan tingginya masalah sosial saat ini.
Terlebih rawannya pergolakan dan revolusi yang terjadi pada tahun 1997-1998 silam,dan mengguncang hebat perekonomian di Indonesia hingga 10 tahun lamanya di semua unsur dan nafas kehidupannya, menjadikan masyarakat Indonesia yang dengan keras berupaya secara maksimal membenahi, dan bangkit mengobati trauma-trauma tersebut secara perlahan-lahan
Tidak sedikit anggota keluarga yang tercerai berai dan kehilangan sumber kehidupannya,terpuruk hebat saat krisis keuangan hebat di masa revolusi besar pada tahun 1998 silam, sehingga mau tidak mau berupaya keluar dari situasi menyakitkan tersebut serta memperbaiki keterpurukan ekonomi yang setengah dipaksakan.
Banyak suku dan agama di Indonesia, yang juga menjadi jurang perbedaan ketika sebuah pernikahan atau sebuah hubungan terhalang tembok perbedaan tersebut. Dan tidaklah mudah untuk perbedaan itu, meski tidak sedikit juga yang mampu melewatinya hingga sampai pada target mencapai hubungan ikatan pernikahan idealnya.
Minimnya lapangan pekerjaan, tekanan ekonomi dan arus pasar bebas yang kian menggerus perkembangan mental masyarakat luas di Indonesia yang terus direvolusi, masih menjadi penyebab rentannya pertumbuhan kepercayaan disetiap hubungan para pasangan muda saat ini yang disisi lain kian komsumtif seiring pertumbuhan ekonomi yang juga terus meningkat dan memberikan secara utuh ruang kebebasan bagi kaum wanita untuk turut berperan di segala bidang, yang tidak sedikit menyeret pada pahaman keliru dengan menggilai gaya hidup yang kian memuja kebebasan.
Terlebih ditambah lagi akan tingginya tekanan agama yang telah dipolitisi, kian membuka pikiran banyak masyarakat luas di Indonesia yang mulai kritis dan berani melakukan protes terhadap atasan dan para pimpinannya. Bahkan para pengendali di pemerintahan.
Demokrasi telah membuat masyarakat Indonesia bebas dalam memilih dan menentukan hidupnya.
Pada dasarnya masyarakat
di Indonesia memiliki sifat yang ramah serta peduli yang tinggi, sehingga
sangat mutlak menjadi sebuah keharusan didalam bersosialisasi bermasyarakat
bahwasannya pernikahan adalah bentuk kewajiban yang dijadikan tolak ukur bagi
seseorang tersebut agar dapat diterima dengan hormat disemua kalangan dan
lingkungan sekitar.
Serta mengendalikan
kesadaran tentang bagaimana karakter dari budaya ketimuran di Indonesia itu
sendiri. Sha
Dari Berbagai Sumber
Photo Taken by; Sohan Riyanto
Comments
Post a Comment