Sha Mantha |
Topeng adalah ciri khas dari masyarakat luas
Nusantara Indonesia yang juga dimaknai dengan lahirnya tarian dari bentuk
sastra berupa tarian topeng yang melekat sebagai budaya berkesenian yang
diperkenalkan secara turun temurun di masyarakat luasnya.
Topeng kerap disimbolkan sebagai dewa-dewi di jaman pra
Sejarah serta cerita legenda rakyat Panji Amarabangun juga kisah Ramayana yang
melekat menjadi bentuk cerita tarian rakyat di seluruh Indonesia.
Dan dikemas kebentuk tarian yang berjudul Tari topeng.
Menari merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat kuno di
Indonesia yang dibawakan sebagai sarana untuk bercerita diiringi musik khas
berupa gamelan Nusantara.
Selain melekat sebagai hiburan semata-mata, menari juga
menjadi sisi spiritual untuk mendekatkan diri pada alam serta sarana untuk
memanggil roh dewa-dewi yang diharapkan datang dan ikut menari bersama-sama
serta memberikan berkat bagi semua orang.
Bagi keseluruhan bentuk topeng dilekatkan pada rupa wajah
seorang Pria dan Wanita dengan berbagai karakter wajah sesuai dengan lakon
cerita sebagai gambaran atau perwujudan disetiap filosofi cerita atau kisah
tarian yang dibawakan.
Sedangkan topeng sendiri bagi masyarakat Jawa utamanya di
kota Solo Jawa Tengah melekat kuat sebagai simbol penting di sudut-sudut jalan
protokol sebagai bentuk filosofinya.
Sekaligus menjadi simbol kota Budaya itu sendiri.
Topeng kerap digambarkan sebagai karakter seseorang.
Atau kebebasan untuk mengekspresikan diri. Serta filosofi
agar semua orang memberlakukan pola kejujuran dalam bertingkah laku dan hidup
agar selalu apaadanya disegala keadaan kehidupan yang ada.
Untuk melestarikan topeng di masyarakat luas Indonesia.
Solo International Performing Art Community (SIPA Community)
menggelar International Mask Festival (IMF) 2018.
Kegiatan International Mask Festival ( IMF ) 2018 tersebut
digelar selama dua hari yakni pada 28 dan 27 Oktober 2018 di Pendopo Ndalem
Prangwedanan, Mangkunegaran, Solo Jawa Tengah.
Festival ini diselenggarakan sebagai ruang pertemuan
pengrajin, seniman, pemerhati, dan pecinta topeng kuno dari Indonesia juga
mancanegara. Juga untuk menciptakan semangat mencintai, melestarikan, serta
mengembangkan topeng sebagai bagian dari warisan kebudayaan.
Di sertakan juga beberapa gamelan pusaka dari Puro
Mangkunegaran Solo Jawa Tengah sebagai pengiring pementasan tarian Topeng
bertaraf Internasional tersebut, antara lain Gamelan Kyai Seton, Gamelan Kyai
Kanyut Mesem dan gamelan Lipur Sari yang masing masing dari gamelan tersebut
hanya dimainkan pada saat-saat tertentu.
Event tahunan ini, juga sebagai salah satu wujud peran aktif
untuk mempromosikan Solo sebagai kota budaya dan pariwisata di forum nasional
dan internasional yang pada awalnya digagas oleh Irawati Kusumorasri, MSn
pada tahun 2014.
Dan diselenggarakan selama dua hari berturut-turut yaitu pada
tanggal 26 Oktober 2018 - tanggal 27 Oktober 2018 yang juga disertakan
seminar tentang topeng, workshop pembuatan topeng dan penampilan pertunjukan
seni.
Yang secara khusus mengangkat topeng sebagai ikon utama di
panggung.
Tak hanya di Solo, penyelenggaraan IMF juga bersinergi dengan
beberapa kota lainnya di Indonesia seperti museum Ullen Sentalu Yogyakarta,
Museum Panji Malang dan Museum Arma Ubud Bali pada tahun 2018.
IMF juga mengadakan pameran tentang benda benda seni topeng
dari masyarakat lintas budaya disertai dengan program perawatan 5 topeng
koleksi Puro Mangkunegaran Solo Jawa Tengah dan beberapa peserta pameran topeng.
Pameran tersebut terdiri dari topeng karya dari museum Topeng
Surabaya oleh Wisnu, Topeng Tari Mina Tani dari sanggar Tari Pandu Pati dan
karya topeng dari RAy Irawati Kusumorasri MSn. Sha
Oleh Berbagai Sumber
Comments
Post a Comment