Sha Mantha |
Pesta Lampion telah berakhir, segera berganti nuansa pesta rakyat berikutnya.
Namun masih menarik untuk diperbincangkan terlebih keinginan akan tercapainya harapan baru yang lebih baik lagi setiap tahunnya.
Dikemas menarik sebagai bentuk ritual - ritual upacara adat-istiadat yang tetap dipertahankan sejak jutaan tahun silam.
Lampion diyakini bermula pada zaman Dinasti Han Timur Kuno yang berdiri pada tahun 25-220 Masehi.
Masyarakat Tiongkok pada masa itu akan menutup lilin dengan bingkai bambu, kayu, atau jerami gandum dan merentangkan sutra atau kertas sehingga api tidak mati tertiup angin.
Penutup lampion pun seringkali dihias dengan beberapa karakter atau bentuk-bentuk lainnya.
Lampion Merupakan awal mula sarana penerangan kuno bangsa Cina agar lilin tidak mudah mati terkena angin.
Pemerintahan Kota Solo Jawa Tengah setiap tahunnya memiliki ratusan agenda budaya yang dilaksanakan hampir setiap minggunya sebagai upaya pelestarian adat-istiadat.
Serta membuka wajah asli dari kota Budaya itu sendiri.
Membuka diri dan melangkah penuh percaya diri menjadi bagian dari destinasi pariwisata dunia di Indonesia.
Berbeda dengan pesta rakyat pada umumnya yang diselenggarakan di kota Solo.
Festival Lampion menjadi satu-satunya pesta hiburan rakyat yang dilaksanakan hingga 28 hari lamanya yang merupakan simbol akulturasi budaya Tiongkok - Jawa.
Festival Lampion yang
diselenggarakan setiap tahun menjelang tahun baru China dan dipasang 2 minggu
sebelum perayaan.
Akan menyala serentak 10 hari menjelang tahun baru.
Jenis lampion yang digunakan juga merupakan jenis lampion gantung berwarna merah simbol kegembiraan , kemakmuran, suka cita, serta keberuntungan yang berjajar di sepanjang kawasan Pecinan di Kota Solo Jawa Tengah.
Terdiri dari 5000 buah lampion yang menggantung disepanjang pinggiran Kali Pepe ( nama sungai ).
Yaitu di sekitar pasar gede ( pasar tradisional terbesar ) di kota Solo Jawa Tengah.
Digantung di semua sisi kanan dan kiri jalan juga di pelataran Kuil Tien Kok Sie dan sisi kanan dan kiri jalan Jenderal Sudirman.
Pasar Gede pada mulanya
merupakan kawasan hunian masyarakat Tiongkok serta sentra pusat pemerintahan
dan perdagangan Kota Solo hingga hari ini. Sha
Oleh Berbagai
Sumber
Photo Taken By; Donie joe
Comments
Post a Comment