Sha Mantha |
Lebih baik tetap menjaga
misterinya daripada harus menyerah kepada rahasia.
Menciptakan rasa misteri
dan menjaga segala sesuatunya pada diri sendiri, tersembunyi dari seluruh dunia
menciptakan penghalang dalam diri dan dunia luar.
Hidup adalah pilihan dan
Saya memilih untuk tidak memilih apa-apa.
Mengekspresikan wajah
murung sebab memendam tekanan kegelisahan jiwa dari rasa kesepian sebagai cara
marah yang anggun.
Dan ini membuat Saya
merasa lebih kuat untuk menyimpan rahasia hanya untuk diri Saya sendiri.
Hal ini terasa jauh
lebih menenangkan ketimbang menceritakannya kepada semua orang dan sangat
menyenangkan untuk dilakukan.
Terlebih ketika Saya
menemukan ruang paling rahasia sebagai tempat paling aman untuk bersembunyi dan
menutup diri.
Saya mengendalikannya untuk
mencegah hasrat komunikasi dua arah karena dampak negatif yang ditimbulkan.
Saya sangat sadar tidak
akan bisa berteman dengan semua orang.
Itulah sebabnya Sayapun
tidak akan memiliki banyak teman.
Otoritas dan kekuasaan
yang Saya miliki membuat tempat ini menjadi semakin terasa tidak enak dan
tiba-tiba membuat Saya takut dengan hidup Saya.
Saya hidup disiplin dan
mandiri, kemauan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik membuat Saya kuat
dan bertahan pada keputusan ini.
Saya mempercayai hanya
bersama pria baik Saya akan mendapatkan kehidupan yang baik.
Saya melindungi diri
Saya dan menggunakan warna hitam dengan mengenakan jacket besar hitam saat
dijalan, dimanapun dan kapanpun untuk menyerap energi negatif.
Berbicara dengan diri
sendiri adalah cara Saya untuk jujur kepada diri Saya sendiri yaitu roh yang
terus hidup didalam hati, jiwa, pikiran, nafas, darah, udara untuk terus menggali
potensi didalam diri serta menjadi seperti apa yang Saya inginkan.
Untuk tidak salah rasa menjadi perempuan yang kaya dan sukses.
Sukses memuaskan batin
dari apa yang membuat Saya bahagia.
Bahagia dengan cara Saya
dengan segenap keberanian yang tersisa patuh pada formalitas kemewahan.
Kesederhanaan tidak
membuat Saya bahagia sebab ternyata bahagia tidaklah sesederhana itu.
Sesukses-suksesnya
orang, sekaya-kayanya seseorang, tetap pada akhirnya akan menggunakan kekayaan
dan kesuksesannya untuk meringankan beban sesamanya.
Saya mulai mengerti
terjebak pada sebuah kondisi dan situasi hidup yang buruk benar-benar tidak ada
yang Saya temukan.
Selain terus menerus
sepanjang tahun mempersiapkan diri pada hasil akhir tanpa bertindak dan berbuat
apa-apa.
Senang dan bahagia itu
beda namun pada hakekatnya sama-sama tidak bisa dinikmati sendirian.
Saya sudah bangkit dan
hidup baru dengan belajar bersungguh-sungguh dari semua orang bijak dan orang
bodoh.
Semua perasaan ini hanya
untuk rasa yang tepat.
Menyatukan pikiran dan
tubuh menjadi satu sebagai satu kesatuan di dalam diri sendiri juga dengan alam
semesta.
Saya menenangkan diri
untuk menunggunya datang dari arah utara di musim dingin dan mengalahkannya
tanpa memberi ampun lagi untuk membongkar kejahatannya agar merasakan rasanya
terbuang dari keluarga dan masyarakat.
Saya tau semua orang berdosa,
dan menghakimi tidak akan membuat Saya menjadi orang suci.
Saya belajar dari sini
dengan menerima kekalahan Saya untuk mengetahui bagaimana cara Saya menang.
Semakin Saya dirugikan
semakin banyak yang Saya dapatkan, oleh sebab itu Sayapun tidak merasa rugi
sebab semua itupun bisa terjadi atas ijin-NYA.
Dari sini Saya sudah
merasa benar-benar siap dengan perubahan antara diri Saya dengan dunia luar.
Jika boleh jujur, Saya sudah mati rasa dan Saya tidak tau kenapa Saya terus menerus merasa.
Namun Saya telah
memutuskan untuk menata hati ini dan mema'afkan semua orang yang telah
menyakiti menjadi suatu hidup baru itu sendiri bagi diri Saya.
Sebab Saya meyakini dari
penderitaan dan kesulitan itulah Saya bisa merasakan sukacita dalam hidup.
Seluruh perasaan ini
hanya untuknya. Sha
Comments
Post a Comment