Sha Mantha |
Bangsa Indonesia
dahulunya menjalani kehidupannya sebagai kaum bangsa yang menyendiri serta
jauh dari modernisasi dan tekhnologi namun hidup makmur tercukupkan segala
sesuatunya.
Terkultus sebagai bangsa
yang hidup primitive serta kaum bangsa terbelakang.
Peran kaum bangsa barat
beberapa abad kemudian dalam mewujudkan perubahan serta awal dunia baru di bumi
pertiwi Indonesia yang ditumpangi beragam kepentingan demi kepentingan
didalamnya.
Bukanlah tidak memiliki
makna dan arti bagi segenap bangsa Indonesia terutama setelah Indonesia
merdeka.
Pemerintahan Indonesia
sendiri tidak pernah mengambil apapun yang ditinggalkan oleh kaum bangsa
Kolonial yang terpaksa angkat kaki dari bumi pertiwi.
Sebab geliat kultur seni
budaya lokal menjadi kian riuh seiring perkembangannya dalam mengisi dan
menjadi hitam putihnya warna perubahan kemerdekaan Republik Indonesia.
Pengenalan dan
perkembangan
seni rupa, seni fotografi, seni videography, seni arsitektur bangunan, hingga
etika seni berbusana meluas pada etika pola makan ala barat yang kemudian
berkembang sebagai gaya hidup baru masa kini.
Kebiasaan-kebiasaan baru
yang kemudian menjadi budaya baru memberi kelas dan status sosial
bermasyarakatnya.
Status sosial yang
komsumtive kemudian menjadi terbalik-balik fungsinya berdasarkan pahaman barat
yang mau tidak mau menjadi suatu kewajiban pemikiran ketidakwarasan yang
mengakar untuk dipatuhi.
Menjadi aturan pola
dasar berkehidupan yang serba komsumtive dengan meletakkan materi hidup fana
dibagian kelas sosial utama sekaligus status sosial tertingginya.
Adakah dimasa sekarang
ini yang dapat dilakukan tanpa itu?
Sejak abad ke - 8
Masehi.
Seni dan tulisan sastra
pada relief-relief seni pahat yang tertoreh hampir di setiap candi-candi
bersejarah serta prasasti era zaman kuno ditulis.
Jauh sebelum imprealisme Eropa, kolonial Belanda hingga kapitalisme memasuki wilayah Nusantara.
Telah mengkultuskan
Eropa sebagai kiblat dari awal dunia baru bagi Indonesia.
Hingga pada abad ke -9
di tahun Masehi.
Pada tahun 900 Masehi di
era pemerintahan kerajaan Kalingga beraliran Buddha Mahayana yang
dipimpin oleh Ratu Shima sebagai pusat peradaban awal Nusantara di pulau Jawa.
Aktifitas kehidupan seni
pahat dan tulisan serta sastra-sastra telah menjadi bagian dari peradaban yang
ada.
Indonesia sebagai negeri
yang tersembunyi, menyembunyikan suatu peradaban yang berabad-abad dikubur,
menjadikan yang tersirat dan tak tersurat dimunculkan kembali ke permukaan atas
kehendak semesta.
Hingga memasuki abad
ke-14 di tahun Masehi.
Sikap transparan
kekaisaran Tiongkok ditunjukkan dengan jalan damai berupa kunjungan diplomasi
melalui 7 ekpedisi yang dipimpin oleh Panglima Cheng Ho membawa perubahan awal
baru dibumi putera nusantara.
Panglima yang bertugas
melakukan pelayaran untuk berdiplomasi mewakili negaranya tersebut telah
mengalami 3x pergantian pemerintahan kekaisaran kepemimpinannya.
Dan pertama kali datang
ke wilayah Nusantara pada tahun 1405 hingga tahun 1433 membawa banyak
pengaruh akulturasi budaya Muslim - Tiongkok ke penjuru nusantara.
Menyusul kemudian kedatangan bangsa Portugis pada tahun 1453 hingga tahun 1515 masuk ke wilayah
Nusantara Indonesia di bawah pimpinan pelaut terkenal Alfonso de
Albuquerque.
Afanso arsitek utama
ekspansi Portugis ke Asia sekaligus orang Eropa pertama yang
memulai kolonialisasi Eropa atas Nusantara.
Dilanjutkan dengan
kedatangan suku bangsa Arab dari Yaman ke pulau Jawa yang melakukan pernikahan
dengan
Raja Champa di tahun 1471 - 1478 dengan Rara Santang
puteri Prabu Siliwangi kerajaan Hindu Majapahit yang kemudian menghasilkan
keturunan dari Raja-raja Banten di ujung barat Pulau Jawa.
Dengan strategi utama
menyebarluaskan Islam melalui pernikahan dengan penduduk setempat yang utamanya
dari kalangan bangsawan Kerajaan Hindu yang berkuasa dimasa itu.
Era kekuasaan Hindu di Nusantara menggantikan Buddha sebagai adab leluhur tertuanya menggeser budaya semula yang kemudian tergeser sistem Islamisasi dan kitab sucinya yang dinasionalisasikan dengan bahasa Arabnya.
Hindu tak lagi berkuasa
dan perlahan-lahan terkubur seperti Buddha mengikis ilmu pasti hukum-hukum alam
membentuk suatu peristiwa.
Akankah nusantara dan
kejayaannya dapat kembali pulih sebagai hukum ilmu pasti?
Tempat teraman untuk
kapal adalah dermaga, tapi bukan itu alasan kapal dibuat.
Hingga memasuki abad
ke-15 pada tahun Masehi.
Kedatangan bangsa
Portugis yang mengatasnamakan berziarah di pulau Jawa berlanjut pada era
pemerintahan Ratu Kalinyamat yang memerintah di era peralihan pemerintahan
kerajaan Majapahit Hindu - Islam Jawa pada tahun 1549
Portugis memasuki
wilayah Indonesia di pantai paling utara pulau Jawa memberi ironi baru bagi
para missionaries Kristen dan Katholik yang tewas dibunuh.
Pembantaian massal
tersebut dilakukan oleh tentara Portugis, Inggris, dan Belanda yang juga
sekaligus memusnahkan kitab-kitab sucinya.
Memaksa para
missionaries hidup berkalang tanah bersembunyi tanpa memiliki kitab suci dan
menciptakan pola-pola hidup keagamaannya sendiri, beradaptasi dengan budaya
setempat, membaur di tengah pemukiman warga.
Sedangkan tentara
Portugis tetap bertahan dengan membangun pangkalan militernya dipantai Paling
utara di pulau Jawa kabupaten Jepara Jawa Tengah yang merupakan kawasan wilayah
kekuasaan dan pemerintahan Ratu Kalinyamat.
Tahun 1579 Francis Drake dari Inggris memasuki wilayah Indonesia.
Menyusul kemudian
Belanda pada tahun 1596 dipimpin Cornelis de Houtman mempergunakan 4 kapal dan
berlabuh di Banten.
Hingga pada abad ke-16
di tahun Masehi.
Pada tahun 1602,
pedagang-pedagang dari Belanda mendirikan VOC (Vereenigde Oost-Indische
Compagnie) atau Perkumpulan Dagang India Timur di Batavia.
Kolonialisme Inggris di
Hindia Belanda dimulai pada tahun 1604 dan sejak pertama kali tiba di Indonesia
mendirikan kantor-kantor dagangnya.
Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.
Seni dan tekhnologi
modern serta moda transportasi dan industri menjadi warna baru yang secara
perlahan-lahan mengubah pola hidup masyarakat luas di nusantara terlebih sistem
barat yang kemudian mendominasi setiap ruang lekuk - lekuk hati sanubari di
bumi pertiwi.
Perluasan modernisasi
kemudian meluas membentuk aturan berbusana ala barat yang saling tarik menarik
dengan pengaruh budaya Timur Tengah.
Kota suci sebagai kiblat
hukum-hukum kemanusiaan manusia yang ber-Tuhan bagi seluruh umat manusia yang
percaya.
Dikumandangkan sebagai
aturan prinsip-prinsip kehidupan sosial keagamaan bermasyarakat di Nusantara.
Timur menjadi kiblat
barat dan menjadikan barat sebagai arahnya.
Kristen menjadi
bayang-bayang menakutkan namun tidak mendapatkan tempat selain penolakan dan
pertentangan keras untuk tidak turut campur dikehidupan politik kekuasaan yang
ada.
Tidak ada Tuhan didalam
gereja yang berpolitik.
Perubahan yang terus
menerus terjadi benar-benar telah mengubah negeri yang kaya dengan busana
adat-istiadatnya sebagai ciri khas tiap-tiap suku bangsanya yang kini telah
terbelah menjadi dua.
Satu jiwa
kebarat-baratan dan jiwa yang lain ke timur tengahan.
Kemudian berakulturasi
memaksa menjadi bagian dari gaya hidup yang dikemas sebagai wajah dan budaya
baru di bumi pertiwi.
Penampilan dan tata
berbusana kaum perempuan di Indonesia kemudian didominasi oleh kehidupan
spiritual keagamaan.
Sebab disitulah letak
hormat kaum perempuan dilingkungan yang telah mengalami penurunan mental.
Kesadaran yang menurun
telah mencuci pandangan kaum bangsa ini sebab dari sini rasa percaya diri
menjadi kian meningkat dilingkungan sosial bermasyarakat.
Membentuk kategorinya
kedalam 3 kelas sosial kehidupan bermasyarakat luasnya:
1. Semakin
terlihat religious semakin terhormatlah seorang perempuan dan akan mendapatkan
tempat dihati serta lingkungan pergaulan dan kelompok yang mengkultuskannya
penampilannya.
2. Semakin glamour
dengan brand fashion design kenamaan maka semakin terhormatlah kaum perempuan
yang mengkultuskan dirinya kedalam kehidupan kaum sosialita sebagai simbol
sosial paling tinggi.
3. Tampil apaadanya
dikehidupan sehari-hari dengan resiko terpinggir tanpa mendapat pengakuan
status sosial apapun, sebab semua orang pada dasarnya menyukai barang murah.
Resiko pilihan dalam bergaya hidup yang tentu saja milik kelas paling bawah.
Emansipasi yang selaras
dengan nafas ruang tumbuh kreaktifitas hidup masyarakat dan kaum perempuan
terhormat dan dihormati di Indonesia masih tetap terletak pada sikap-sikap dan
cara berfikir sebagai prilaku dalam menjaga adab-adab bangsa ketimuran itu
sendiri.
Perempuan tidak
membutuhkan logika.
Sebab sebagian besar perempuan
di Indonesia menjalani kehidupannya dalam ragam tekanan, intimidasi,
sanksi-sanksi sosial, penindasan, pemerasan dan sikap untoleran dari kaum pria
yang memegang lebih banyak bidang-bidang pekerjaan sesuai mayoritas sistem
kekuasaan yang berlaku sejak perubahan dan revolusi besar-besaran yang terjadi.
Emansipasi wanita adalah
kebebasan dalam mengenyam pendidikan, belajar serta berilmu pengetahuan.
Latar belakang
pendidikan menjadi kelas dan status sosial paling tinggi bagi perempuan
terhormat dimasa sekarang sebab dari pendidikanlah seorang wanita terpelajar
mampu keluar dari tekanan ekonomi serta bberkehidupan lebih baik.
Akan tetapi proses
belajar bukan hanya bisa diperoleh dari bangku sekolah saja, bisa juga dari
pengalaman sebab ilmu dan pengetahuan tidak pernah membatasi siapapun bahkan
jenis kelamin seseorang.
Kehormatan seorang
perempuan adalah kualitas diri yang sesungguhnya.
Semakin berkualitasnya
diri semakin terhormatlah seorang perempuan. Sha
Oleh Berbagai Sumber
Photo Taken By; Nikon Jawa Tengah
Comments
Post a Comment