Solusi Mental Sehat


Sha Mantha


Banyak ahli teori di bidang ini yang membicarakan mengenai 3 aspek dasar manusia yaitu:

1. Biologis
2. Sosial dan
3. Pemenuhan diri atau personal

Psikologi humanistik Saya sebagai seorang manusia tentu saja tidak dapat memungkiri pentingnya insting dasar Saya yang hidup tidak ubahnya seperti hewan karena biar bagaimanapun juga manusia adalah binatang.

Pola inilah yang menjadi tuntutan dilingkungan Saya untuk menjaga ketidak berubahan dari pola hidup manusia sejak Zaman purba yaitu makan, tidur, kawin dan berkembang biak.

Apakah orang menghargai kebijaksanaan, kreativitas, pemahaman, dan persatuan, atau mereka lebih memilih makanan, minuman, dan seks?

Jawaban yang paling realistis tentu saja pemenuhan standard dasar sebagai hal utama Saya, yang selanjutnya akan mendukung sikap-sikap aktualisasi diri Saya terhadap kebijaksanaan, kreativitas, pemahaman, dan persatuan.

Hierarki kebutuhan Saya menurut ahli psikologi meliputi :

1. Kebutuhan fisiologis:
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Motif aktualisasi diri.

Walaupun banyak teori kepribadian yang berasal dari penelitian mengenai orang yang histeria, neurotik, atau tidak sehat lainnya.

Para ahli mengenal dengan sangat baik melalui penelitian, teori dan serangkaian uji coba.

Dan tentunya turut menjadi pelaku dari serangkaian uji coba tersebut.

Banyak teori kepribadian yang didasarkan pada penelitian pasien yang secara psikologis terganggu kemudian mengambil arah sebaliknya, yakni meneliti.

Atau melihat kelemahan bawaan dalam setiap orang dan konflik turun-menurun dalam masyarakat.

Lantas bagaimana cara mempelajari kehidupan orang yang sehat dan ideal?

Tentunya yang berorientasi optimis dan spiritual positif bawaan dalam diri setiap manusia.

Sebagai manusia kita semua sudah tentu mengakui bahwa sisi gelap dan lemah manusia tidak akan pernah bisa dihapus.
Tiap manusia pasti punya sisi positif dan negatif.

Dan tentu saja semua dikembalikan dalam diri masing-masing bagaimana mengontrol diri sendiri dalam hidup ini.

Lantas Seperti Apakah Wujud Aktualisasi Diri Di Dalam Kategori Mental Yang Benar-Benar Sehat?

Orang yang sehat secara mental adalah orang yang memiliki aktualisasi diri dibidang pengetahuan yang realistis mengenai dirinya sendiri dan mampu menerima dirinya apa adanya.

Mandiri, spontan, dan menyenangkan.
Cenderung memiliki rasa humor yang filosofis.

Kita bahkan tidak akan melihat seseorang yang sehat secara mental melakukan lelucon, humor, guyonan yang berbau etnis atau seksual.

Mental yang sehat dapat membangun hubungan yang mendalam dan intim dengan orang lain dan mereka yang sehat secara mental pada umumnya mencintai sesama manusia.

Mereka yang bermental sehat adalah orang yang tidak mudah mengikuti orang lain namun sangat etis.

Dan seseorang yang kesehatan mentalnya sangat baik telah mengalami pengalaman puncak (peak experience).

Akan tetapi, seksual bukanlah sebuah peristiwa dan pengalaman puncak, namun bisa menjadi suatu pengalaman puncak apabila hal tersebut membuat seseorang mencintai orang lain secara mendalam dan spiritual.

Dalam hal ini psikologi humanisme sesuai dengan banyak ajaran agama, yang memandang seksualitas sebagai hadiah mulia yang digunakan untuk tujuan yang positif.

Sex dalam perbaikan diri dalam memulihkan mental manusia bukan dengan menjadikannya sebagai simbol persahabatan, simbol pertemanan, simbol pergaulan, atau pilihan dalam gaya hidup yang tentu saja semua diserahkan kepada manusianya.

Peran dari para Intelektual juga dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dalam perbaikan mental didukung tekhnologi, profesi, cinta kasih dan kemauan terhadap perubahan untuk tidak terlalu berpusat pada diri sendiri dengan terus menggali potensi didalam diri.
( Sha/QPP/Frankl,1962 )

Sumber :
1. Abraham Maslow
2. Rogers
3. Jung

 



Comments