Bebas Kanker Serviks Dengan Metode PAP Smear

Sha Mantha



Di Indonesia, sepanjang kurun waktu tahun 2019 ini telah tercatat, sebanyak kurang dari 150 ribu angka terhadap kasus yang menimpa pada perempuaan yang mengidap penyakit langka sekaligus mematikan yang masih terus bertambah setiap tahunnya tersebut.

Tumor ganas yang bersarang di leher rahim pada bagian paling bawah uterus tersebut, sangat rentan menyerang perempuan tanpa mengenal batas usia yang normalnya telah mendapatkan masa rutinitas datang bulan.

Tidak peduli dengan status pernikahan yang bahkan akan menyerang pada gadis-gadis diusia remaja yang kurang mempedulikan dirinya.

Sedangkan kebanyakan perempuan yang mengidap penyakit tersebut bahkan tidak merasakan gejala apapun yang mereka rasakan sebelum akhirnya sudah dalam keadaan sekarat saat telah menyadarinya.

Dalam beberapa kasus, pengidap mengalami pendarahan yang tidak teratur serta rasa sakit pada perut bagian bawah (rahim).

Dan telah merenggut banyak nyawa perempuan dibelahan dunia.

Semua perempuan berpotensi mengalaminya.

Tanda-tanda dari gejala penyakit tersebut umum dirasakan dengan rasa nyeri pada area tulang panggul selain nyeri berkepanjangan saat tengah melakukan hubungan seksual bagi perempuan yang sudah dewasa.

Gejala lainnya terjadi seperti tengah mengalami masa datang bulan, dengan munculnya bercak-bercak darah seperti tengah menstruasi yang terus menerus diselingi pendarahan yang tidak teratur.

Keputihan pada umumnya akan dialami pada perempuan menjelang masa datang bulan, dan akan kembali normal setelah menstruasi selesai.

Namun tidak bagi pengidap kanker serviks.

Pola hidup yang tidak sehat kerap memberi dampak sekaligus bahaya untuk terjangkit dari penyakit tersebut yang tanpa disadari sebenernya telah mulai dirasakan pada hal-hal kecil dalam aktifitas sehari-hari.

Seperti kelelahan yang tidak begitu dirasakan, mual serta penurunan berat badan padahal tidak sedang melakukan program penurunan berat badan ( diet ).

Namun gejala-gejala diatas bukan menjadi diagnosis mutlak yang serta merta menjadi patokan bahwa seorang perempuan tengah terjangkit penyakit tumor leher rahim ganas yang tengah menyerang leher rahimnya.

Gejala serta sakitnya leher rahim hanya mampu membutuhkan diagnosis medis.

Serta dapat dicegah dan diobati dengan beberapa perawatan khusus pada bagian kewanitaan.

Banyak ahli dibidang penyakit tersebut yang akan membantu setiap perempuan  sebagai upaya pencegahan akan bahaya dari kanker serviks selain berfokus pada pengobatan sekaligus penyembuhan terhadap reproduksi wanita.

Selain kesadaran dari setiap perempuan dewasa yang sudah terbiasa dengan aktualisasi seksual dengan memberikan perhatian terhadap dirinya sendiri dengan melakukan pemindaian PAP smear dan vaksin HPV.

PAP smear adalah upaya pertama pencegahan sekaligus mendeteksi gejala-gejala penyakit tersebut.

Dalam satu bulan apabila melakukan hubungan seksual dengan lebih dari 4 pria yang berbeda, setiap perempuan wajib membersihkan organ kewanitaannya dengan metode spekulo, dan PAP smear setiap 6 bulan sekali bagi perempuan yang sudah menikah.

Selain vaksin HPV untuk mencegah penularan virus yang membahayakan sistem imunitas dari kekebalan tubuh.

Untuk mendeteksi lebih mendalam PAP smear sangat diperlukan sebab dari hasil penelitian laboratorium hasil maksimal memberikan rasa aman bagi setiap perempuan dalam menjaga kesehatannya.

Selain menghubungi dokter ahli untuk mendapatkan bantuan sekaligus saran medis yang tentunya akan memberikan hasil pemeriksaan lebih maksimal.

Aktualisasi dalam diri dimulai dari ketertarikan terhadap pengembangan diri yang memiliki minat untuk menjaga serta merawat dengan kasih sayang.

Jika bukan kita yang menyayangi diri kita sendiri, bagaimana Tuhan akan menyentuh kita dengan kasih-NYA?

Namun begitu, semua yang diberikan-NYA, telah akan membuka mata kita, tentang bagaimana cara mencintai tanpa pamrih. Sha

Dari Berbagai Sumber


Comments