Sha Mantha |
Tuhan sebagai
kreator semesta alam telah sedemikian rupa menciptakan keanekaragaman
hayatinya.
Semuanya disediakan
untuk mencukupkan segala kebutuhan makhluk hidup didalamnya.
Bumi akan menjadi tidak
seimbang apabila satu inci saja ada yang berkurang.
Namun begitu, setiap
rumput yang kering dan mati, akan segera tumbuh berganti sebab alam
memperbaruinya kembali.
Tidak ada yang
benar-benar hilang dari muka bumi sebab ekosistem dan mata rantainya tidak akan
pernah terputus karena begitulah alam semesta bekerja.
Dan apapun agama serta
kepercayaan setiap manusia, semua hanya tentang bagaimana cara untuk bertemu
dengan-NYA.
Sikap menghormati
kebebasan setiap individu dalam menentukan pilihan agama dan kepercayaan
masing-masing masih minim disadari oleh sebagian besar masyarakat luas di
Indonesia yang bertumpuan dasar pada Pancasila.
Rendahnya tingkat
kesadaran tersebut dimulai dari dogma-dogma agama yang mengklaim satu agama
tertentu dan satu agama yang lainnya sebagai agama paling benar serta jalan
kebenaran sekaligus penentu letak sorga pada perjalanan akhir hidup seseorang.
Diseru-serukan oleh
suara teriakan orang bodoh ditengah padang pasir tetapi perkataan orang
berhikmat jauh akan lebih didengar.
Sehingga ketika saat
hidup banyak orang lebih fokus memusatkan pikiran pada kehidupan setelah
kematiannya dan setengah hati menjalani hidup yang tidaklah lama.
Menimbulkan perasaan
jenuh oleh pola hidup yang terus menerus dijejali dengan pemikiran yang tidak
rasional membuat banyak orang lupa pada hal-hal terkecil dalam hidupnya yang
sebenarnya justru membuatnya bahagia sehingga enggan melakukan hal-hal baru.
Sedangkan hidup adalah
proses untuk mati.
Selagi masih hidup
bukankah akan menjadi lebih berarti dengan terus tetap berbuat baik kepada
sesama?
Tirani terjadi ketika
kekuasaan absolut diberikan kepada penguasa sehingga penguasa menjadi korup dan
menggunakan kekuatannya untuk memajukan kepentingannya sendiri ketimbang
bekerja untuk kebaikan bersama.
Kesadaran diri untuk kembali kepada akal sebagai makhluk paling sempurna.
Menyisakan sedikit orang
yang menggunakan hidup sebaik-baiknya dan peduli tentang bagaimana cara betapa
pentingnya menjaga hubungan manusia dengan manusia.
Hidup menjadi sangat
tidak rasional saat seseorang mendambakan kehidupan yang indah setelah
kematiannya dengan harapan sorga yang didambakan akan segera dicapai melalui
berbagai cara ekstrim dan meresahkan masyarakat serta lingkungan sekelilingnya.
Sehingga tidak mampu
keluar dari tekanan hidup yang dirasakan setiap hari yang tanpa disadari telah
menjadi sebab seseorang tersebut tidak mengetahui bagaimana rasanya sorga.
Dan timbullah masalah sosial yang tidak
lebih hanya ilusi tatkala bermunculan ide-ide pikiran kosong yang kemudian
ditempuh melalui berbagai aksi teror ke berbagai belahan dunia dengan meneror
umat manusia lainnya sebagai topeng jiwa yang tidak bahagia.
Negara Kesatuan Republik
Indonesia memilih dasar berke-Tuhanan sebagai azas hidup bermasyarakat yang
memiliki ragam perbedaan berupa suku-suku, adat istiadat , bahasa, agama serta
aliran kepercayaan yang telah terkonsep dengan baik dan benar sebagai hukum-hukum
kehidupan sosialnya dalam kebhinekaan yang satu yaitu Indonesia.
Aturan hukum adalah
prinsip dan tidak seorang pun dibebaskan dari hukum sekalipun berada dalam
posisi berkuasa.
Serta dapat berfungsi
sebagai perlindungan terhadap tirani oleh sebab hukum yang adil memastikan
penguasa tidak menjadi korup.
Karena hasrat yang
membabi buta demi sebuah kebebasan tanpa bataslah penyebab utama dari kekacauan
yang banyak terjadi sebab masyarakat mulai tidak sabar dengan sentuhan otoritas
yang panjang lebar.
Masyarakat menjadi
sangat apatis terhadap etika dan estetika karena hilangnya rasa hormat serta
sikap menghargai sebab tidak ada siapapun lagi diatas masyarakat selain
masyarakat itu sendiri.
Sistem
pemerintahan demokratis Indonesia, telah ada sejak awal mula
negara Indonesia berdiri dan menentang dengan keras
kapitalisme yang tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan
hidup yang menginginkan keuntungan belaka.
Pertumbuhan ekonomi yang
berazazkan kapitalisme hingga hari ini begitu banyak membutuhkan alasan
pertumbuhan ekonomi terus-menerus sedangkan hal tersebut sudah pasti akan
menguras sumber daya alam yang pasti terbatas di Bumi.
Melalui berbagai macam eksploitasi ekonomi dan budaya yang tidak lebih semata-mata hanya untuk kepentingan eksploitasi pariwisata.
Meskipun faktanya
pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh pasar bebas tidak pernah berhasil dalam
mewujudkan keadilan yang lebih besar dan inklusivitas di dunia.
Hidup kemudian terkekang
oleh kapitalisme sebagai tirani baru yang hanya mampu dilawan dengan upaya
penggulingan revolusioner dari kapitalisme yang akan memimpin ke sosialisme
sebelum akhirnya berubah menjadi komunisme.
Komunisme hanya dapat
diubah melalui azas hidup berke-Tuhanan bagi setiap umat manusia.
Manusia yang tidak
ber-Tuhan tidak akan menemukan Tuhannya meski setiap hari begitu tekun
menjalani kehidupan keagamaannya.
Hal tersebut terjadi
dari ketidakmampuan seseorang untuk mengenali dirinya sendiri.
Sebagai hukum akibat
dari melupakan Tuhan sehingga lupa akan rasa syukur meski telah mendapatkan
begitu banyak keuntungan dalam hidupnya.
Sebab tanpa rasa takut
akan Tuhan seseorang kemudian mengkhianati negerinya oleh hasrat keserakahan.
Karena melihat orang
lain kaya sehingga timbul usaha untuk menyainginya kemudian membentuk
masyarakat yang cinta uang, menumbuhkan benih yang mencintai perselisihan serta
kemuliaan.
Menjadikan kaum pria
sebagai pecinta perdagangan dan uang yang hanya menghormati dan memandang orang
kaya saja sebagai penguasa dengan menghina orang miskin.
Lalu bagaimana dengan
demokrasi sebagai bentuk pemerintahan yang tidak korup dan adil ?
Solusinya dari sistem
pemerintahan yang Republik dengan memeriksa kembali makna dari keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia serta melihat berbagai jenis pemerintahan dengan
menguraikan negara yang ideal serta menyentuh kembali banyak mata pelajaran
bukan mengubah terlebih menghilangkannya dari daftar kurikulum pendidikan. Sha
Oleh Berbagai Sumber
Comments
Post a Comment