Anak-anak sangat membutuhkan ruang berkreasi sebagai tempatnya tumbuh dan berkembang untuk mengasah bakatnya sejak dini.
Selain peran kedua orangtua dirumah, serta guru didunia pendidikan formal.
Kegiatan diluar rumah dan diluar ruang kelas, sebagai aktifitas tambahan untuk melatih kebangsaan serta rasa memiliki terhadap budaya sekaligus adat istiadat setempat yang ada disekelilingnya.
Secara tidak langsung sangat membantu penjiwaan serta karakter didalam diri anak-anak dalam menemukan jati dirinya sebagai generasi bangsa yang telah tertanam sebagai bentuk rasa cinta tanah air melalui seni budaya dan adat istiadat yang ada.
Generasi bangsa yang belum siap terhadap pasar bebas, dimulai dari minimnya rasa cinta terhadap budaya sekaligus keingintauannya pada akar budaya serta latar belakang luhur dan asal usulnya.
Sehingga, antara jiwa, raga dan pikiran kemudian berpijak mengembara tak menemukan dunia yang semestinya telah ditemukannya begitu menginjak dewasa.
Bagi anak-anak, bermain dan berkumpul dengan teman-teman sebayanya adalah suatu kebahagiaan tersendiri yang tentu saja akan menjadi masa-masa yang terus membekas didalam ruang ingatannya hingga mendewasa kedepannya.
Selain memberikan ruang untuk
anak-anak berkumpul, bermain, dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Sanggar Tari Soeryo Sumirat |
Kegiatan menari sebagai aktifitas tambahan untuk melatih minatnya terhadap budaya sekaligus tempat ternyaman bagi mereka dengan pengawasan penuh dari guru, juga para pelatih Profesional yang sekaligus berperan sebagai pencari bakat yang akan membentuk anak-anak tersebut.
Hendak kemana jenjang karier yang kedepan akan mereka tempuh selain sebagai upaya dalam melatih mental anak agar lebih percaya diri dan mampu menghadapi perubahan demi perubahan yang terus terjadi.
Sanggar tari Soerya
Sumirat adalah sebuah yayasan yang bergerak dibidang pelatihan seni tarian
klasik tradisional nusantara yang didirikan oleh Gusti Pangeran Haryo (GPH)
Herwasto Kusumo (alm) pada tahun 1982 di Pura Mangkunegaran Solo Jawa
Tengah.
Sanggar Tari Soeryo Sumirat |
Bergerak pada bidang
kebudayaan sebagai upaya dalam melestarikan kebudayaan Jawa khususnya Solo Jawa
Tengah.
Sanggar Tari Soeryo Sumirat |
Para siswa yang tergabung di Sanggar Tari Soerya Sumirat ini, terdiri dari anak-anak, remaja dan juga orang dewasa.
Pada awalnya sanggar
tari ini bernama "Sanggar Tari Dipra" yang seiring berjalannya waktu
dikarenakan banyaknya jumlah siswa yang berminat untuk bergabung ke sanggar,
kemudian sanggar ini berganti nama menjadi sanggar tari Soeryo Sumirat.
Kegiatan latihan sekaligus belajar mengajar sendiri, dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu selama 2 jam, dimulai dari pukul 16.00 – 18.00 WIB.
Dengan tempat latihan di Ndalem Prangwedanan Puro Mangkunegaran Solo.
Sedangkan kegiatan evaluasi latihan dilakukan setiap 4 bulan sekali, dengan pendanaan yang didapat dari para donatur dan iuran siswa-siswi sanggar.
Pada hari senin tanggal 11 February tahun 1991.
Presiden Soeharto yang memimpin dimasa orde baru juga sempat turut menyumbang dana untuk kelangsungan dari sanggar tari klasik ini.
Dan menyerahkan sumbangan kepada para pengurus Yayasan Soeryo Sumirat.
Sumbangan yang disampaikan oleh Kepala Negara Indonesia ke-2 dimasa itu, berupa sejumlah uang sebesar Rp 3 miliar, tanah dan bangunan milik keluarga Mangkunegaran.
Sanggar tari Soeryo Sumirat juga kerap mendapatkan undangan pentas di berbagai festival.
Selain festival dalam negeri, siswa-siswi di sanggar tari Soeryo Sumirat juga kerap mendapatkan kesempatan untuk pentas hingga ke mancanegara seperti Perancis, Maroko, Jepang, Belanda, Moskow, Malaysia, Singapura, China dan di berbagai negara lainnya.
Selain menjadi delegasi dalam pertukaran budaya, siswa-siswi alumni dari sanggar tari Soeryo Sumirat juga tidak sedikit yang kemudian menemukan jalan kariernya pada bidang-bidang profesi bisnis usaha serta karier cemerlang lainnya. Sha
Dari Berbagai Sumber
Comments
Post a Comment