Aroma Nusantara |
Pada program pemerintahan presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo Periode ( 2014-2019 ) sebelumnya.
Dan terpilih kembali pada periode pemilihan umum berikutnya dan tetap menjabat menjadi presiden Republik Indonesia ke-7 untuk periode tahun 2019-2024.
Pemerintah telah
mengucurkan anggaran untuk program dana desa sebesar
Rp. 329,8 Triliun ( seperti dilansir dari media Jokowi 11/12/2019.
Petani Lampung |
Presiden Indonesia ke-7 tersebut memastikan dalam pernyataannya bahwasannya program tersebut akan tetap berlanjut hingga di tahun 2020 ini bahkan semakin ditingkatkan.
Pemerintah Indonesia
telah menetapkan anggaran sebesar Rp. 72 Triliun dan naik sebesar Rp. 2 Triliun
dari tahun 2019 untuk program dana desa.
Dana desa tersebut ditujukan sebagai percepatan pengembangan ekonomi produktif, menggerakkan industri di pedesaan, sekaligus untuk mengurangi kemiskinan di desa.
Indonesia mengalami
keterpurukan panjang pada sektor pertanian beberapa dekade terakhir.
Desa Simalungun Sumatera Utara |
Desa yang berfungsi sebagai pusat
pertanian, perkebunan sekaligus sumber bahan pangan, justru terabaikan
prioritasnya seiring perubahan demi perubahan yang terjadi.
Desa Sipintuangin Simalungun Sumatera Utara
|
Namun faktanya.
Dana desa tak benar-benar sampai kepada amanah yang semestinya dan cenderung
disalahgunakan terlebih saat ini, peran kepala desa sebagai penerima saluran
dana-dana desa tersebut, sebagian besar adalah orang yang minim pendidikan,
bahkan buta huruf.
Sehingga yang terjadi
dilapangan, dalam pengaplikasian dana-dana desa tersebut, kerap mengalami
hambatan dan rintangan serta tidak benar-benar tersalurkan dengan benar.
Petani Padi Yogyakarta |
Hal tersebut diketahui berdasar pada penelitian, pengamatan sekaligus observasi dari team pelatih sekaligus pengawas dari pusat yang bertugas sebagai perwakilan rakyat yang secara rutin, mendatangi warga untuk berinteraksi langsung dengan penduduk desa.
Kemudian didapatkan sebuah kesimpulan-kesimpulan dilapangan, berdasarkan fakta yang terjadi.
Hal tersebut terjadi dimulai dari
minimnya kesadaran penduduk desa itu sendiri terhadap potensi dari setiap
desa-desa pemukiman mereka yang kebanyakan dari penduduk desa tersebut kurang
memahami kebutuhan pada sektor pertanian mereka, seperti:
- pengairan ( irigasi )
- keperluan air bersih
- selain pembangunan sarana dan prasarana umum seperti listrik, jalan desa,
balai desa dll.
Sekaligus apa saja yang diperlukan sebagai pendukung kesejahteraan bagi seluruh
penduduk desa seperti adanya koperasi, usaha kecil menengah, dll.
Dari masa ke masa program prioritas
pada sektor pertanian telah tertata dengan baik yang sebelumnya menjadi program
swasembada pangan di era presiden Indonesia ke-2 Soeharto dan telah menjadikan
negara Indonesia sebagai negara yang mandiri sekaligus penghasil pangan.
Pada awal tahun 1984
Presiden Soeharto sukses
mengantarkan Indonesia sebagai pengimpor beras terbesar di dunia dalam
swasembada pangan.
Produksi besar pada tahun itu
mencapai 25,8 juta ton.
Padahal, data pada tahun 1969
Di awal menjabat menggantikan
presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno.
Beras yang dihasilkan Indonesia
hanya mencapai 12,2 juta ton.
Berdasarkan dari hasil
tersebut, memaksa Indonesia harus mengimpor beras minimal 2 juta ton
ditahun-tahun tersebut.
Desa Toya Bungkah, Bali |
Dalam banyak kesempatan,
Soeharto yang menjabat sebagai presiden terlama di Indonesia periode
tahun 1967-1998.
Tak henti-hentinya
mendorong setiap lini masyarakat untuk terus mandiri yang dalam banyak pidato
resminya lebih banyak berdialog langsung dengan para petani di desa-desa.
"Dalam seluruh
gerak pembangunan kita, sektor pertanian selalu kita jadikan prioritas, sebab
selain menjadi sumber kehidupan bagian terbesar rakyat kita, sektor pertanian
itulah yang kita jadikan pangkalan, untuk memecahkan masalah-masalah sosial
ekonomi yang besar, seperti perbaikan mutu makanan rakyat, perluasan kesempatan
kerja, peningkatan ekspor, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup,
pembangunan pedesaan, dan pemeratan."
Demikian sekelumit
potongan pidato dari presiden Indonesia ke-2 semasa masih menjabat sebagai
presiden Republik Indonesia sebelum kemudian digulingkan melalui proses panjang
oleh berbagai aksi dan peristiwa setelah 32 tahun memimpin negara Indonesia dan
dianggap sebagai ancaman bagi eksitensi pasar bebas yang telah dipersiapkan
sebagai alat untuk mendikte petani Indonesia.
Untuk kembali bangkit
dalam membangun desa mandiri, membangun Indonesia adil dan makmur.
Disaat pembangunan tersebut terencana dengan segala kedatangan dalam strategi
menciptakan kesejahteraan yang adil dan merata. Sha
Oleh Berbagai Sumber
Terima Kasih Kepada:
1. Kristupa Saragih
2.Team Fotografer Net Indonesia
3. Aroma Nusantara
Comments
Post a Comment