Sha Mantha |
Sungai Mahakam Kalimantan Timur |
Program pemerintahan Republik Indonesia dalam wacana yang disampaikan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo pada Tanggal 26, Agustus 2019 silam.
Berdasarkan hasil dari kajian-kajian yang diperoleh telah menyimpulkan, bahwasannya, lokasi Ibukota negara Indonesia baru yang paling ideal berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara Tenggarong di Provinsi Kalimantan Timur.
Proyek Pembangunan bakal Ibukota negara Republik Indonesia baru sendiri, akan segera dilakukan pada pertengahan tahun 2020 ini dengan anggaran yang telah disiapkan sebesar Rp. 571 Triliun ( Lima Ratus Tujuh Puluh Satu Triliun Rupiah ).
Sebagai Provinsi Berkembang sekaligus bakal Ibukota negara Republik Indonesia baru.
Dengan wilayah Ibukota sebagai pusat bisnis tambang Batubara dan pengeboran minyaknya yang berada di kota Balikpapan dan Samarinda.
Kalimantan Timur, menyimpan Pulau observasi yang terkenal dengan keindahan alamnya yang terjaga dengan keragaman hayati didalamnya.
Diantaranya adalah Pulau
Kakaban.
Pulau Derawan, Kalimantan Timur |
Sebagai kawasan wisata yang paling terkenal di Provinsi Kalimantan Timur ini.
Pulau Kakaban merupakan sebuah danau yang terbentuk dari rembesan air laut yang berasal dari pori-pori tanah yang bercampur dengan air hujan dan membentuk suatu habitat endemik unik.
Danau yang terbentuk secara alami sebagai hasil dari proses alam ini, berasal dari atol yang terangkat selama jutaan tahun dan memiliki luas sekitar 5 kilometer persegi.
Sehingga terlihat seperti lensa kacamata atau cincin alam, dengan kolam kecil yang dikeliling oleh lautan luas.
Ato merupakan pulau karang yang biasanya berbentuk cincin dan di bagian tengahnya terdapat danau/cekungan/laguna yang sudah terisi air laut dan kemudian terkombinasi dengan air hujan.
Yang membuat danau yang lebih dikenal dengan nama Pulau Kakaban ini berbeda dengan kawasan danau lainnya di dunia adalah letaknya, yang berada di tengah-tengah gugus kepulauan dan terpisah dengan ‘induk’ Pulau Kalimantan.
Pulau Kakaban berada di wilayah Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat berpotensi menjadi satu bagian dari destinasi wisata alam bawah air terbesar di dunia yang menyimpan ragam keindahan bawah laut yang tersimpan didalamnya.
Selain sangat berpotensi dibidang pariwisata sekaligus negara kedua penghasil ikan terbesar di dunia, wilayah perairan Indonesia juga kerap menjadi incaran kapal-kapal nelayan pencuri ikan dari negara China, Vietnam dan Thailand yang banyak berburu ikan serta hasil laut lainnya yang diambil dari laut Indonesia, kemudian dijual sekaligus dikomsumsi oleh warga masyarakatnya, selain dijual sebagai ladang bisnis pariwisata oleh negara-negara tersebut, dengan menembus batas wilayah perairan negara Indonesia.
Di danau Kakaban
terdapat 4 jenis ubur - ubur tidak menyengat yang diperkirakan telah berusia
ribuan tahun.
Ubur-Ubur Danau Kakaban Kalimantan Timur |
Ubur - ubur tersebut terperangkap dan berevolusi untuk dapat berfotosintesis di mana hampir tidak ada hewan lain mampu melakukannya.
4 Jenis ubur ubur yang
hidup di danau Kakaban tersebut, antara lain:
- Golden Jellyfish dan
- Moon Jellyfish
Disamping danau Kakaban juga terdapat Kehe Daeng ( Lobang Ikan ).
Jika air laut surut, goa
sempit yang semula terendam air, akan muncul di permukaan, sehingga terumbu
karang yang berwarna warni serta bintang laut dapat terlihat bahkan dapat
disentuh.
Danau Kakaban Kalimantan Timur |
Untuk dapat sampai
menuju ke Pulau Kakaban, perjalanan dapat dimulai setiba di bandara Sepinggan
Balikpapan Kalimantan Timur terlebih dahulu.
Sepinggan Airport Balikpapan |
Perjalanan dapat dilanjutkan menuju ke Pulau Derawan terlebih dahulu menggunakan jalur darat dengan memakan jarak tempuh sekitar 1,5 jam.
Setiba di Pulau Derawan, perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan speatboad dengan jarak tempuh sekitar 1 – 1,5 jam.
Sesampainya di Pulau Kakaban,
speedboat akan merapat di dermaga lepas pantai yang tersambung dengan jembatan
kayu memanjang ke arah daratan.
Danau Kakaban Kalimantan Timur |
Sebagai objek wisata,
Pulau Kakaban juga menyediakan berbagai tawaran penginapan berupa resort,
selain menyewakan alat selam dan baju renang.
Objek wisata ini juga
dilengkapi fasilitas berupa kolam renang dan ekosistem darat
didalamnya dengan luas 774,2 hektar.
Kakaban Resort, Kalimantan Timur |
Untuk menikmati keindahan bawah air, terdapat beberapa peraturan yang wajib dipatuhi sebagai wacana khusus bagi setiap wisatawan yang datang dan berkunjung ke kawasan wisata ini.
Hal tersebut ditujukan, untuk menjaga ekosistem bawah air, selain untuk melindungi hewan-hewan yang berada didalam danau yang sangat dilindungi.
Untuk menuju kawasan wisata bawah laut.
Wisatawan juga dihimbau untuk berenang terlebih dahulu ke Danau Kakaban baru kemudian dilanjutkan ke pantai dan lautan.
Hal tersebut untuk mencegah plankton, larva hewan laut agar tidak dapat terbawa ke dalam danau.
Apabila hal tersebut terjadi, dikhawatirkan hewan-hewan laut akan dapat menjadi pesaing hidup bagi keberlangsungan hidup ubur-ubur di dalam danau.
Himbauan lain saat
berenang menuju ke Danau Kakaban.
Danau Kakaban Kalimantan Timur |
Untuk tidak mengenakan sepatu katak, mencegah agar tidak menyakiti dan membunuh ubur-ubur apabila terkena sepakan sepatu katak yang dikenakan.
Beberapa Hal Lain Yang Wajib Dipatuhi Saat Mengunjungi Danau Kakaban, Antara Lain:
1. Tidak membuang sampah sembarangan dan sebaiknya membawa kembali sampah ke tempat pembuangan sampah di daerah asal, atau di tempat-tempat sampah yang telah disediakan.
2. Tidak menangkap terlebih membawa ubur-ubur ke luar dari habitatnya.
Memindahkannya sama dengan mengusir ubur-ubur dari rumahnya.
Terlebih menangkap dan mengangkat ubur-ubur dari atas permukaan air.
3. Tidak memakai tabir surya sewaktu berenang.
Bahan kimia yang terdapat di dalam tabir surya akan mencemari perairan danau dan membahayakan kehidupan ubur-ubur.
Danau Kakaban juga dijaga dengan ketat oleh petugas yang memantau para pengunjung agar lebih bijak saat memasuki dikawasan obyek wisata yang sangat dilindungi ini. ( Sha/GS )
Oleh Berbagai Sumber
Photo By;
1. Kristupa Saragih/Fotografer Net Indonesia
Comments
Post a Comment