Klenteng Tien Kok Sie Tonggak Berdirinya Kota Solo Jawa Tengah



GPH Paundrakarna


Klenteng Tien Kok Sie adalah sebuah cagar budaya yang memiliki makna
Sie'=   Klenteng
Tien'= Tuhan
Yaitu tempat pemujaan kepada Tuhan.
 

Bangunan klasik berarsitektur Tiongkok dengan warna dominan merah menyala dan kuning emas ini telah berdiri sejak 300 tahun lalu.


Klenteng Tien Kok Sie


Terletak di Jalan RE Martadinata dekat dengan pusat perdagangan tepat di selatan bangunan Pasar Gede Hardjonagoro yang lebih dikenal dengan sebutan Pasar Gede Solo /Pasar besar.



Pasar Gede Solo


Geger Pecinan Pada tahun 1745

Adalah pertempuran antara etnis Tionghoa melawan penjajah Belanda di Kartasura Jawa Tengah.

Atas insiden berdarah ini pula yang membuat keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, harus pindah ke Desa Sala (tempat yang sekarang dibangun Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat) sekaligus menjadi cikal bakal berdirinya keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Seiring perpindahan ibu kota kerajaan, pusat nagari termasuk pasar sebagai pusat keramaian juga turut berpindah.

Begitu pula dengan klenteng Tien Kok Sie.

Klenteng ini dibangun sekitar tahun 1748

Kayu-kayu yang menjadi bangunan utama klenteng masih asli sejak pertama didirikan berbahan kayu jati.

Dengan sistem Pembangunan  knockdown tanpa menggunakan paku, melainkan pasak.


Klenteng Tien Kok Sie


Selain menjadi rumah ibadah, klenteng ini juga memiliki fungsi sosial bagi penganut Tri Dharma khususnya orang Tionghoa.

Selain berfungsi sebagai tempat untuk berinteraksi antar orang Tionghoa dan bersedekah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan khususnya di sekitar Klenteng Tien Kok Sie.


Klenteng Tien Kok Sie

Klenteng ini juga sekaligus menjadi wajah dari seni budaya nusantara di Indonesia yang pada tiap Perayaan Imlek menyambut tahun baru Cina telah berakulturasi dengan budaya Jawa melalui perkawinan campur antara etnis tionghoa dan suku Jawa di kota Solo Jawa Tengah. Sha

Oleh Berbagai Sumber

Photo By;
Instagram @idbagus777
Instagram @GPHPaundrakarna1
Facebook   @Tiz Brotosudarmo


Comments