Santap Paniki Tradisi Minahasa


Manado Sulawesi Utara 


Media internasional dikejutkan dengan issue wabah virus Corona yang ditenggarai berasal dari Amerika Serikat dan telah menyebar hingga ke daratan Tiongkok RRC.

Hingga tanggal 22 Januari di tahun 2020 ini, telah telah terjadi sekitar 3% dari 17 kasus kematian tragis berdasar jumlah total dari 582 kasus penyebarannya.

Menjadi topik issue hangat semua media televisi nasional di Indonesia, dampak dari pemberitaan virus berbahaya yang telah dianggap berpotensi akan menyebar sangat cepat hingga ke penjuru wilayah di Indonesia.

Serta dapat menyerang siapa saja termasuk bayi baru lahir, orang dewasa sekaligus yang rentan dengan masalah kekebalan tubuh yang diduga lebih mudah menyebar melalui manusia.

Penyebaran virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan ditandai dengan gejala influenza serta dinyatakan sebagai penyebab jumlah kematian terbesar di negara Tiongkok saat ini.

Masih belum diketahui dengan pasti penyebab pastinya selain kuat dugaan dapat menular dari hewan dan menginfeksi manusia melalui sindrom pernapasan akut dan parah yang disebarkan oleh hewan jenis kelelawar.

Kelelawar yang dikenal sebagai hewan malam yang akan memangsa buah-buahan sebagai santapannya tersebut.

Justru menjadi bahan pangan yang sangat digemari oleh hampir sebagian besar masyarakat luas di Indonesia.

Terlebih di Kota Manado yang berada di Provinsi Sulawesi Utara dan terkenal dengan semboyannya "Manusia Hidup Untuk Memanusiakan Manusia."

Secara umum kehidupan di Kota Manado tidak jauh berbeda dengan kota-kota besar lainnya di wilayah nusantara Indonesia.



Sam Ratulangi Airport Manado


Pusat kota Manado berada di Jalan Sam Ratulangi dengan lokasi transit berada di bandara udara Sam Ratulangi sekaligus pintu gerbang menuju kota Manado yang banyak dibangun pusat-pusat pembelanjaan dan terletak di sepanjang jalur utara-selatan dengan restoran-restoran terkenal yang menyajikan berbagai macam aneka makanan khas Manado.



Manado 


Serta dibangun di sepanjang pantai.

Seperti budaya dan tradisi pada negara lainnya di belahan dunia.

Indonesia juga memiliki ragam masakan khas yang kaya dengan cita rasa dengan bahan-bahan makanan yang berasal dari sekitar sebagai santapan sehari-harinya.

Makanan tersebut pula yang kemudian menjadi ciri khas setiap masakan dari tiap-tiap daerah di penjuru Indonesia.

Paniki adalah jenis makanan yang kemudian menjadi identitas dari Provinsi Sulawesi Utara dan berbahan dasar dari daging kelelawar.

 


Indonesian Food

Jenis kelelawar yang dimasak, biasanya jenis kelelawar buah ( pemakan buah ) yang sebelum diolah terlebih dahulu dibakar untuk membuang bulu-bulunya, kemudian dibersihkan dan dibumbui dengan kuah santan kelapa berwarna kuning yang kaya dengan campuran berbagai jenis rempah-rempah didalamnya.

Paniki biasanya dijadikan lauk saat bersantap nasi putih hangat atau cukup dijadikan makanan ringan ketika tengah berkumpul bersama dengan keluarga, teman, dan acara-acara khusus lainnya.

Paniki menjadi makanan khas yang sangat digemari sekaligus menjadi santapan dan hidangan Istimewa dikalangan suku Minahasa yang merupakan suku melayu tertua di Provinsi Sulawesi Utara.

Kota Manado sendiri telah berdiri kurang lebih 3,5 abad silam dan tetap melestarikan Paniki hingga saat ini sebagai satu bagian dari khasanah makanan sekaligus masakan tradisional nusantara yang diberasal dari Indonesia.

Selain menjadi makanan yang dicari oleh pengunjung terutama wisatawan dari luar Provinsi Sulawesi Utara setiap berkunjung ke kota Manado.

Menyantap Paniki daging kelelawar, sangat dianjurkan bagi penderita sesak nafas dan kulit gatal-gatal, selain sebagai obat tradisional, mengkomsumsi paniki daging kelelawar juga sangat bermanfaat untuk menghangatkan tubuh, terlebih penduduk yang tinggal dikawasan dataran tinggi diberbagai penjuru daerah di Indonesia yang sudah terbiasa menjadikan daging kelelawar sebagai sumber makanan pada metode dunia pengobatan tradisional. Sha

Oleh Berbagai Sumber
Foto Oleh :
1. Kristupa Saragih/ Fotografer Net Indonesia
2. momotrip.co.id



Comments