Sepinggan Gerbang Menuju Ibu Kota Baru


Sha Mantha 



Pembangunan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan telah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda.

Yang di masa itu difungsikan untuk kegiatan perusahaan minyak Belanda di Balikpapan.



Bandar Udara Sepinggan Balikpapan


Pada tahun 1960.

Bandar udara ini menjadi bandara sipil setelah pengelolaannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Republik Indonesia.

Pada tanggal 9 Januari 1987 kemudian dikelola oleh PT Angkasa Pura I sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP)  No. 1

Dan dikenal juga dengan Bandar Udara Sepinggan.

Dan dibuka pada tanggal 6 Agustus 1997 sekaligus pengoperasiannya.




Bandar Udara Sepinggan Balikpapan



Program pemerintahan Indonesia dalam upaya memindahkan Ibu Kota.

Terapresiasi kedalam bentuk kinerja nyata dengan memindahkan ibukota baru ke daerah Kalimantan Timur sebagai pusat pemerintahannya.

Pemindahan pusat pemerintahan yang terkesan tiba-tiba diumumkan ke tengah masyarakat luas pada tahun 2019 silam yang tidak ayal menimbulkan berbagai pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat luas di Indonesia.



Balikpapan




Pulau Jawa hanya memiliki luas 6% dari luas Indonesia serta dihuni 54% total penduduk yang diharapkan akan berkurang seiring pemindahan Ibukota negara baru.

Selain menuju arah pembangunan agar sampai kepada manusia Indonesia yang adalah investasi keseluruhan masyarakat luas di Indonesia dalam menghadapi masa depan Indonesia yang maju adil makmur dan merata.

Indonesia berada di dunia yang bergerak begitu cepat melalui berbagai perjalanan dimasa lampaunya sebagai warnanya.

Namun, untuk keluar dari zona nyaman bukanlah suatu perkara mudah.

Pemerintah Indonesia berupaya menjalin interaksi sedemikian rupa dengan seluruh warga masyarakatnya melalui berbagai upaya.

Sejak tahun 2019 silam, bentuk transparansi pemerintah dilakukan dengan melibatkan secara langsung masyarakat luas dengan menampung setiap kontradiksi yang terjadi di masyarakat melalui pendekatan-pendekatan visual dan non visual serta berinteraksi dari hati ke hati.

Yang perlahan namun pasti, dilakukan oleh presiden Republik Indonesia sebagai jembatan penghubung di tengah upaya pelaksanaan serta kelancaran dari rencana pemindahan pusat pemerintahan Indonesia ditengah-tengah masyarakat luas dengan menampung setiap sumbang saran dari setiap unsur masyarakat sebagai harapan agar terciptanya sinergi yang baik antara pemerintah dan rakyat Indonesia, dalam mendukung program dari pemerintahan Indonesia saat ini.



Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo



              Rencana pemindahan pusat pemerintahan sekaligus Ibu Kota baru negara Indonesia, sempat                    mendapat reaksi penolakan sangat keras dari sebagian besar masyarakat luas di Indonesia.

Namun, reaksi penolakan keras tersebut tak serta merta menyurutkan tekad dari rencana pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, untuk melakukan urban  regeneration yang dianggarkan menelan biaya sebesar Rp. 571 Triliun.

Dan sempat memunculkan kekhawatiran pada sebagian besar warga Ibukota Jakarta tentang bagaimana nasib kota Jakarta apabila ibukota dipindahkan di Kalimantan Timur.

Yang dengan sigap ditindaki dengan cepat oleh presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo melalui akun media sosial pribadinya dengan menekankan bahwasannya Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan.

Dengan demikian fungsi dari Jakarta akan lebih berfokus sebagai kota bisnis, pusat perputaran keuangan ( kota keuangan ), pusat perdagangan sekaligus pusat jasa berskala regional dan global.

Pada Era presiden pertama Indonesia.

Ir. Soekarno telah menggagas perihal pemindahan pusat pemerintahan Indonesia.




Presiden Indonesia ke-1 Ir. Soekarno



Sedangkan Pusat Pemerintahan Indonesia sendiri, sebelumnya telah mengalami perpindahan Ibu Kota sebanyak 3x.

Pemindahan Ibukota negara tersebut terjadi berdasarkan:

Pada tanggal 2 Januari 1946.


Sri Sultan Hamengkubuwana IX



Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Raja dari Kraton Kasultanan Yogyakarta
dan Sri Pakualaman VIII.
Raja dari Puro Pakualaman Yogyakarta.

Mengirimkan surat jaminan kepada pemerintah Republik Indonesia saat itu untuk memindahkan ibu kota negara Republik Indonesia ke Daerah Istimewa Yogyakarta.



Sri Pakualaman VIII


Atas jaminan tersebut juga.

1. Pada tanggal 4 Januari 1946.

Ibu Kota negara Republik Indonesia kemudian dipindahkan ke Daerah Istimewa Yogyakarta.



Alun-Alun Utara Kraton Kasultanan Yogyakarta



Dan kembali berpindah ke Jakarta hingga roda pemerintahan kembali normal.

2. Namun, pada tanggal 19 Februari tahun 1948.



Padang Sumatera Barat



Ibukota negara Republik Indonesia kembali dipindahkan ke kota Padang Provinsi Sumatera Barat.

3. Pada tanggal 6 Juli tahun 1949.

Ibu Kota Indonesia kembali dipindahkan ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan kembali ke Jakarta pada tanggal  17 Agustus tahun 1950.



Alun-Alun Utara Yogyakarta




Sebagai bangsa besar yang baru memproklamirkan kemerdekaannya selama 74 tahun.

Indonesia bahkan belum pernah menentukan serta merancang sendiri Ibu Kotanya.

Melalui banyak pertimbangan yang tentunya telah melalui berbagai kajian-kajian mendalam,sejak 3 tahun terakhir.

Pemerintah Indonesia kemudian memutuskan pemilihan lokasi bakal Ibukota negara baru yang tengah dipersiapkan dengan seksama sebagai kawasan paling ideal.

Lokasi bakal Ibukota negara Republik Indonesia baru tersebut telah diputuskan berada di sebagian Kabupaten Panajem Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara ( Tenggarong ) Provinsi Kalimantan Timur.



Kampung Nelayan Talisan Kalimantan Timur



Pembangunan jalan penghubung yang sebelumnya menjadi pembatas antar Provinsi di kepulauan Kalimantan juga telah dilakukan dengan membuka daerah-daerah terisolir untuk menumbuhkan ekonomi dikawasan perbatasan selain berfungsi sebagai pertahanan sekaligus keamanan negara.

Sebagai wujud nyata dari pengembangan program tersebut.

Selain pertimbangan-pertimbangan khusus lainnya.

Kalimantan Timur memiliki resiko bencana alam yang minim.

Lokasi Ibukota yang berada di tengah Indonesia, sekaligus dekat dengan kota yang sudah berkembang yaitu Balikpapan - Samarinda dengan infrastructure lengkap serta lahan seluas 180ribu hektar yang telah menjadi hak pemerintahan Indonesia.



Berau Kalimantan Timur



              Jakarta menyangga beban berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan,                      pusat perdagangan, pusat jasa, sekaligus menjadi lokasi bandar udara serta pelabuhan laut                        terbesar di Indonesia.

Parahnya tingkat kemacetan pada jalur lalu lintas, polusi udara serta banjir  menahun menjadi pertimbangan khusus yang sedang ditangani.

Pada tahun 1898 dan Tahun 1920 sejak era penjajahan kolonial Belanda, wilayah Batavia ( Jakarta ) sendiri sudah kerap terkena banjir.



Banjir Batavia Tahun 1898



Besarnya beban perekonomian Indonesia terhadap Jakarta dan Pulau Jawa, memicu terjadinya kesenjangan ekonomi antara Pulau Jawa dengan Pulau luar Jawa yang terus meningkat meskipun sejak tahun 2001 telah dilakukan program otonomi daerah.

Jalan penghubung ( jalan tol ) antar dua kota antara Balikpapan - Samarinda yang akan melewati kecamatan Samboja di Kutai Kertanegara ( Tenggarong ) yang direncanakan sebagai lokasi Ibukota negara baru Indonesia.

Sekaligus memperpendek jarak tempuh antar kota dari Balikpapan - Kertanegara yang hanya memerlukan waktu sekitar 1,5 jam melalui jalur tol yang biasanya harus memakan waktu hingga 3 jam melalui jalur biasa.

Sedangkan dari Samarinda - Kertanegara hanya membutuhkan  jarak tempuh sekitar 1 jam melalui jalur tol  yang biasanya harus memakan waktu sekitar 2 jam melalui jalur biasa.

Cara pemerintah dalam mendistribusikan lahan dengan memberikan kepastian hukum kepada rakyat juga dilakukan dengan menyerahkan kepada ribuan kepala keluarga di 4 Provinsi di Kalimantan yang diserahkan langsung oleh presiden Republik Indonesia yang ke-7 Joko Widodo.

Surat keputusan redistribusi tanah objek reforma agraria juga hutan adat seluas 133.000 hektare tersebut.

Diberikan khusus kepada rakyat kecil, agar di olah menjadi lahan pertanian dan perkebunan warga masyarakat Kalimantan untuk bercocok tanam.

Namun pemerintah juga berhak mengambil kembali lahan-lahan tersebut apabila ternyata seluruh warga yang menerima lahan diketahui tidak mengelola dengan baik   ( mengosongkan ) lahan-lahan yang diberikan secara cuma-cuma.

Situasi perekonomian dunia yang tidak menentu, menekan eksport, subtitusi barang-barang impor serta meningkatkan investasi sebagai tantangan perekonomian global.

Peran dari petani mandiri diharapkan mampu memenuhi standar kebutuhan desa - desa tertinggal menuju ekonomi maju dimulai dari petani yang menanam sekaligus mengolah hasil-hasil pertanian dan perkebunannya sendiri menjadi produk-produk olahan yang siap dipasarkan didalam maupun pasar luar negeri.

Harapan segenap pemerintahan Indonesia untuk memiliki Ibu Kota yang lebih baik dalam mewujudkan Indonesia sentris dalam mendorong pembangunan, ekonomi dan pendidikan yang merata.

Yang tentunya juga menjadi harapan segenap rakyat Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik, ekonomi maju yang terus meningkat, makmur dan merata.

Dengan segala keberagaman yang satu yaitu Indonesia.



Labuan Cermin Kalimantan Timur

Ibukota baru akan mencerminkan Kebhinekaan dan kekayaan alam Indonesia serta pembangunan yang bersahabat dengan alam sebagai simbol Indonesia maju.

Yang berhasil keluar dari zona nyaman dengan sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni. Sha

Dari Berbagai Sumber

Terima Kasih Kepada;

1. Kristupa Saragih

2. Fotografer Net Indonesia

3. Photo Lawas



Team of Fotografer Net Indonesia-Jogjakarta



Comments