Sha Mantha |
Cap Go Meh adalah hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek.
Yang dirayakan pada hari ke-15 di hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek.
Cap Go Meh yang pada masa lampaunya dirayakan secara tertutup dan hanya dikhususkan untuk kalangan bangsawan didalam lingkup istana kekaisaran Tiongkok.
Serta dirayakan dengan
jamuan besar dan diisi dengan berbagai macam kegiatan.
Sha Mantha |
Perayaan ini dilakukan pada malam hari dengan menyediakan banyak lampion dan aneka lampu warna-warni yang kemudian dikenal dengan festival lampion.
Lampion merupakan simbol
kesejahteraan hidup bagi seluruh anggota keluarga kerajaan.
Sha Mantha |
Yang seiring waktu saat
pemerintahan Dinasti Kekaisaran Han berakhir, Cap Go Meh kemudian mulai dikenal
luas oleh semua kalangan masyarakat.
Sha Mantha |
Dinasti ini bertahan selama lebih dari empat abad, sekaligus menjadi zaman keemasan dalam sejarah Tiongkok Tahun 206 Sebelum Masehi –220 Masehi.
Pergantian dinasti mengakibatkan penguasa baru tidak merasa aman antara para pejabat dengan keluarga dinasti lama dan jika terjadi perlawanan maka akan ditindas, sehingga para pendukung dinasti lama banyak yang melarikan diri hingga ke Asia Tenggara termasuk ke wilayah Nusantara di Indonesia.
Berbeda dengan saat perayaan Imlek yang akan dirayakan dengan sembahyang ke kelenteng untuk memanjatkan doa memohon keselamatan dan keberkahan yang dilanjutkan dengan berkumpul untuk makan bersama keluarga.
Perayaan Cap Go Meh akan diwarnai dengan berbondong-bondong ke Klenteng sembari membawa persembahan berupa kue keranjang sebagai simbol kesejahteraan, dengan terlebih dahulu melakukan ritual doa berupa bersembahyang ( memanjatkan doa ) mengucap syukur sekaligus memohon keselamatan, baru kemudian dilanjutkan dengan memakan kue keranjang yang telah didoakan secara bersama - sama.
Selain untuk dikomsumsi oleh anggota keluarga kerajaan, kue keranjang juga akan dibagi-bagikan kepada seluruh rakyatnya dengan kue onde-onde sebagai menu pelengkap tambahannya.
Di malam Cap Go Meh ini
juga menjadi ajang tempat berkumpulnya gadis-gadis bangsawan didalam lingkup
istana dengan melemparkan jeruk ke dalam laut sebagai simbol kasih
sayang ( segera dipersatukan dengan jodohnya ).
Sha Mantha |
Perayaan Cap Go Meh yang dikenal dengan festival lampion dimasa kini , perlahan-lahan menjadi sebuah malam perayaan yang kemudian dirayakan di seluruh penjuru dunia sebagai simbol dari akulturasi budaya nusantara yang ada di Indonesia khususnya di kota Solo Jawa Tengah.
Dan dimeriahkan dengan tarian Barongsai dan Liong (naga) disertai pesta kembang api selain menyalakan petasan tepat pada malam puncak akhir perayaannya.
Barongsai adalah simbol kebahagiaan, kegembiraan, dan kesejahteraan.
Sedangkan Liong adalah simbol kekuasaan atau kekuatan.
Sementara petasan dipercaya dapat mengusir energi negatif dan akan membersihkan seluruh lokasi yang dilalui Barongsai.
Pada Sabtu 08/02/20
pemerintah kota Solo Jawa Tengah, menggelar perayaan Cap Go Meh di
pendopo kantor Balaikota Solo yang dihadiri oleh Walikota Solo Rudi FX Hadi
Rudyatmo dan festival lampion di pasar gede Solo, sebagai pusat perayaannya.
Sha Mantha |
Sebelum menjadi wali kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo yang lebih familiar dikenal dengan sebutan Pak Rudi bagi masyarakat luas di Kota Solo Jawa Tengah ini, merupakan wakil wali kota Surakarta periode 2005–2010 dan 2010–2012 mendampingi Joko Widodo yang pada tahun 2012 terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Yang kemudian menggantikan Joko Widodo sebagai wali kota Surakarta dan dilantik pada tanggal 19 Oktober 2012.
Dan kembali terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di tahun 2015 silam.
Pada tanggal 17 Desember 2015, Komisi Pemilihan Umum Daerah Surakarta menetapkan pasangan F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo, sebagai pemenang pilkada setelah sebelumnya menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi hasil pemilihan kepala daerah Surakarta Jawa Tengah dan telah sampai pada masa tugas akhirnya di Periode tahun 2020 ini. Sha
Oleh Berbagai Sumber
Comments
Post a Comment