Sha Mantha |
Berdasar petunjuk anakronistik oleh sebagian ahli modern.
Pada
Abad ke-12 Sebelum Masehi
Ketika
bangsa Israel menetap di dataran tinggi Yudea.
Di
masa Abraham dan istrinya Sara yang berputera Ishak.
Sara
adalah satu-satunya istri Abraham yang mengandung saat berusia 80 tahun yang
oleh karena janji Allah, bukan karena kehendak daging, Sara kemudian melahirkan
seorang Putera Abraham yang diberi nama Ishak.
Sesuai
adat suku Yahudi
Abraham
kemudian bersunat saat usianya 95 tahun, lalu Ismail disunat saat usianya 13
tahun dan Ishak disunat ketika berumur 8 hari.
Ismail
adalah Putera Abraham dengan seorang budak wanita yang diberikan oleh Sara
istrinya karena Sara tidak juga mengandung.
Palestine pada awalnya
berasal dari Kasluhim.
Yang
merupakan keturunan dari Mizraim (Mesir), anak Ham yang dikenal
sebagai suku bangsa Filistin.
Bangsa
Filistin atau Philistia pada awalnya tinggal di Filistia atau tepi danau
Tiberias di sepanjang pantai timur Laut Tengah dan terletak di antara Laut
Mediterania dan Sungai Jordan.
Yang
dimasa kini dikenal Palestina.
Palestina
adalah wilayah daratan kecil seluas 2.400 mil persegi yang berperan sangat
penting dalam sejarah kuno serta modern Timur Tengah.
Palestina
terletak di bagian barat benua Asia.
Sepanjang
sejarah, Palestina dikuasai banyak kelompok, yaitu Assyria, Babylonia, Persia,
Yunani, Romawi, Arab, Fatimiyah, Turki Seljuk, Tentara Salib, Mesir, Mameluk
dan Islamis.
Selama 1517-1917
Kekaisaran
Ottoman memerintah sebagain besar wilayah itu.
Ketika
Perang Dunia I berakhir pada 1918, Inggris mengambil kendali atas Palestina.
Liga
Bangsa-bangsa mengeluarkan mandat, berupa dokumen yang memberi Inggris tanggung
jawab membangun tanah air bangsa Yahudi di Palestina.
Meski
negara Israel berdiri kembali
Namun
hal itu tetap tidak akan pernah mengubah kutukan Tuhan kepada Israel.
Bangsa
Yahudi tercerai berai akibat dosa yang tidak segera dibereskan dan menimbulkan
dosa lainnya yang hanya bisa dibereskan dengan `amputasi rohani.
Israel
menegarkan tengkuknya seperti nenek moyangnya yang tidak
percaya kepada Tuhan,Allah mereka sendiri.
Oleh
sebab itu,Tuhan telah sangat murka dan menolak semua keturunan bangsa Israel.
Menjauhkan
bangsa Israel dari hadapanNya dengan perantaraan semua hamba-Nya:”Orang Israel
diangkut dari tanahnya ke Asyur ke dalam pembuangan.”
Kemudian
pada 1923
Ratusan
ribu orang Yahudi pindah ke daerah Palestine sebagai gerakan Zionisme.
Zionisme
bagi orang Yahudi adalah untuk melarikan diri dari penganiayaan dan mendirikan
negara sendiri di tanah yang dianggap sebagai tanah leluhur mereka.
Sejumlah
besar orang Yahudi Timur Tengah juga pindah ke Israel, untuk menghindari
kekerasan anti-Semit karena diusir secara paksa.
Kekerasan
komunal antara orang Yahudi dan Arab di Palestina mulai di luar kendali sejak
saat itu dan terus menerus saling berperang demi mendapatkan dan menguasai
wilayah yang sama.
Yaitu
wilayah geografis yang terletak di antara Laut Mediterania dan Sungai Jordan.
Yang
kini diberi label sebagai negara Israel di peta dunia.
Kota
Yerusalem yang dianggap suci bagi orang Arab Palestina maupun orang Yahudi
Israel.
Sekaligus
kota suci bagi umat agama Katholik dan Kristen di penjuru dunia.
Pada
tahun 1947
PBB
menyetujui rencana pembagian Palestina menjadi 2 wilayah.
Terdiri
dari;
1. Wilayah untuk orang Yahudi yang
disebut Israel dan
2. Wilayah untuk orang Arab yang
disebut Palestina.
Sedangkan
Yerusalem, kota suci bagi orang Yahudi dan Muslim, menjadi zona internasional
khusus.
Para
pemimpin Arab di wilayah tersebut menganggap rencana PBB sebagai pencurian
kolonial Eropa.
Para
pemimpin Arab diwilayah tersebut kemudian menginvasi Palestina.
Hal
tersebut dilakukan demi tetap menjaga keutuhan dan kesatuan Palestina.
Akibatnya
rencana PPB menjadi tertangguhkan dan sama sekali belum terlaksana.
Pada
1948
Pasukan
Israel memenangkan perang tetapi Israel mengklaim tanah melampaui batas yang
ditentukan oleh PBB dan menduduki tanah yang telah menjadi bagian Palestina,
termasuk bagian barat Yerusalem.
Israel
juga mencabut akar dan mengusir seluruh bangsa Palestina.
Akibatnya
sekitar 700.000 orang
Palestina mengungsi.
Menyisakan
hanya 7 juta jiwa suku asli Palestina yang masih dianggap sebagai
pengungsi di tanah kelahiran dan negaranya sendiri.
Dan
mengendalikan seluruh wilayah yang saat ini ditandai di dalam peta dunia
sebagai negara Israel.
Pada
Mei 1948
Kurang
dari setahun setelah Partition of Palestine (Pemisahan Palestina) dikemukakan,
Inggris menarik diri dari Palestina dan Israel menjadi negara merdeka.
Kecuali
Tepi Barat (West Bank) dan Gaza, yang menjadi tempat sebagian besar warga
Palestina melarikan diri, dan sekarang dianggap sebagai wilayah Palestina.
Pada
tahun 1964
Palestine
Liberation Organization atau PLO (Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO)
dibentuk untuk mendukung rencana membangun negara Palestina di Israel.
Munculnya
PLO sebagai respons terhadap Zionisme, sebuah gerakan terorganisir untuk
membangun kembali tanah air Yahudi di Israel.
Pada
tahun 1969
Pemimpin
Palestina Yasser Arafat menjadi Ketua PLO dan memegang gelar itu hingga
meninggal pada 2004.
Pada
5-10 Juni 1967
Terjadi The Six-Day War, penyerangan
Israel terhadap Mesir, Yordania dan Suriah.
Israel
mengambil alih beberapa wilayah seperti Jalur Gaza, Tepi Barat (West Bank),
Semenanjung Sinai dan dataran tinggi Golan.
Hingga
menimbulkan peperangan terus berlanjut bertahun-tahun kemudian.
Pada
1987
Konflik
Intifada Pertama pecah dipicu oleh pendudukan Israel atas Gaza dan Tepi Barat.
Proses
perdamaian diupayakan yang dikenal dengan Kesepakatan Damai Oslo (Oslo Peace
Accords) untuk mengakhiri kekerasan.
Oslo
I itu ditandatangani pada 1993, disaksikan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin
dan pemimpin Palestina Yasser Arafat.
Terbentuklah
pemerintahan Palestina yang baru.
Pada
1995
Oslo
II diadakan untuk meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Tepi Barat dan
area lainnya.
Sekaligus
menjadwalkan Pemilihan Dewan Legislatif Palestina.
Konlik
Intifada Kedua pecah pada September 2000 dipicu kunjungan Ariel Sharon (yang
nantinya menjadi Perdana Menteri Israel) di Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Pada
2005
Pasukan
Israel mundur dari Gaza.
Pada
2006, kelompok militan Islam Sunni, Hamas, memenangkan pemilihan legislatif di
Palestina.
Di
tahun ini, terjadi perseteruan antara Hamas dan Fatah, kelompok politik yang
mengendalikan PLO.
Pada
2007
Hamas
mengalahkan Fatah pada pertempuran Gaza.
Hamas
dan Israel terlibat perang, yaitu Operation Cast Lead (Desember 2008),
Operation Pillar of Defense (November 2012), dan Operation Protective Edge
(Juli 2014).
Pada
April 2014
Hamas
dan kelompok Fatah bersepakat membentuk pemerintah Palestina yang bersatu.
Pada
Mei 2017
Para
pemimpin Hamas (pemegang kekuasaan Palestina) mengusulkan pembentukan negara
Palestina menggunakan perbatasan sesuai ketentuan 1967, dengan Yerusalem
sebagai ibukotanya.
Tetapi
menolak mengakui Israel sebagai negara.
Sehingga
Pemerintah Israel tak tinggal diam dan langsung menolak rencana tersebut.
Hingga
saat ini para pemimpin dunia terus bekerja mencari resolusi terbaik yang
menghasilkan perdamaian di wilayah ini.
Namun
menjadi sangat tidak masuk akal ketika dunia tiba-tiba menghapus peta negara
Palestina begitu saja sedangkan negara ini jelas-jelas masih ada?
Kemana
PBB?
Kemana
hak-hak bangsa Palestina yang diperkosa?
Bangsa
Palestina masih memperjuangkan negaranya yang berdaulat dan diakui secara resmi
di semua negara di dunia.
Karena
meski orang-orang Palestina menduduki wilayah utama tetapi populasi besar orang
Israel terus menetap di sana.
Pada
12 Desember 2012
Palestina
meminta Sekretaris Jenderal PBB untuk menggunakan istilah Negara Palestina di
semua dokumen dan papan nama pada semua pertemuan PBB.
Sementara
status Palestina di PBB saat ini.
Mengutip
United Nations, sesuai paragraf 2 resolusi 67/19
Status
Palestina di PBB adalah sebagai Non-member Observer State (negara pengamat
non-anggota) oleh Sekretariat PBB.
Menurut
Misi Permanen untuk PBB (Buku Biru), status Palestina di bawah kategori II
sebagai: negara bukan anggota yang telah menerima undangan tetap untuk
berpartisipasi sebagai pengamat dalam sesi dan pekerjaan Majelis Umum dan
mempertahankan misi pengamat permanen di Markas Besar PBB.
Persatuan
Bangsa-Bangsa ( PBB ) dan negara-negara di dunia mengakui negara Palestina
dan lebih dari 135 negara anggota PBB mengakui Palestina
sebagai negara merdeka.
Negara
Palestina juga digunakan di semua dokumen PBB dan pada papan nama yang
digunakan dalam pertemuan PBB.
Tapi
mengapa PBB diam saja dan membiarkan penjajahan Israel di negara merdeka?
Ada
apa dengan PBB? Sha
Dari
Berbagai Sumber
Photo Taken; Instagram Nafrie Soeratno
Comments
Post a Comment