Negara Pengkhianat Ibu Pertiwi

 

Sha Mantha

              

               Pemerintahan Indonesia dan segenap DPR RI tengah bersiap-siap mengesahkan RUU baru                     yang hendak disahkan.

Undang-undang yang rencananya akan ketok palu pada tanggal 25 Agustus 2020 ini ditujukan untuk kepentingan pengusaha yang sudah tentu tidak bermanfaat bagi segenap lapisan masyarakat luas di Indonesia.

Keadaan yang kian menjerumuskan negara ini kepada " Sistem Salah-Demokrasi bermasalah" menjajah rakyatnya sendiri.

Ada perjanjian dibawah meja.

Bahwasanya Pulau Jawa dan Pulau Sumatera adalah target tukar guling karena setiap tahun ada 700.000 yang masuk dari setiap wilayah.

Sehingga kedepan akan muncul "Pandapura."

Ko'orporat  Amerika Serikat -Tiongkok dan Arab-lah yang menghendaki terbentuknya daerah baru.

Undang-undang Republik Indonesia menjadi bawahan Pancasila sebagaimana diketahui bahwasanya Pancasila adalah dasar sekaligus Ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak memproklamasikan kemerdekaannya.

Ideologi negara yang kemudian dijadikan pertaruhan yang diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Negara tidak akan pernah ada tanpa rakyat.

Tetapi rakyat tetap ada di suatu negara meski tak memiliki pemimpin.

Fungsi Masyarakat adalah memonitoring kontroling.

Tetapi yang terjadi, pemimpin yang menjadi pro aktif.

Negara Indonesia menghalangi upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pemimpin tertinggi di negara Indonesia adalah rakyat namun ketika rakyat mengkritik seketika dibungkam dibunuh dan dipenjara.

Wakil rakyat membolak-balikkan kebenaran dengan terus menerus merevisi undang-undang dan membuat undang-undang baru untuk menyudutkan rakyat.

Kapitalisme musuh komunisme dunia.

Keduanya hanya sebuah sistem.

Kapitalisme Amerika-Eropa telah menancapkan kukunya di penjuru Nusantara sejak kedatangan Vereenigde Oostindische Compagnie ( VOC ) pada 20 Maret 1602.

VOC yang adalah Negara yang dilengkapi dengan pasukan militer bersenjata lengkap-siap perang serta memiliki mata uang untuk bernegosiasi dengan negara lain, begitu arogan selama 350 tahun bersembunyi di dalam negara Kesatuan Republik Indonesia - Seluruh Wilayah Nusantara.

Di tempat persembunyian yang damai kemudian terbersit rasa ingin memiliki dengan menanam benih Kapitalisasi - Komunisme selama berabad-abad di bumi Nusantara.

Penjajahanlah yang mendorong rakyat tertindas kemudian melakukan perlawanan.

Pecah kedalam peperangan perebutan kemerdekaan.

Merdeka dari penjajahan kaum bangsa kolonialisme.

Sadar dengan kekuatan yang terbatas, rakyat yang hidup primitive.

Tentu tak akan mampu melawan kekuatan militer Eropa yang dipersenjatai lengkap dengan peralatan modern serta strategi peperangan epiknya merusak mental dan fisik rakyat.

Rakyat kemudian membagi dua kelompok yang terdiri dari para pejuang:

1. Tentara Rakyat dan
2. Tentara Islam Indonesia

Meskipun berbeda kelompok, agama dan pahaman, kedua kelompak tentara rakyat ini saling bahu membahu mengusir penjajah dari tanah air Indonesia.

Peperangan yang kemudian mengantarkan bangsa Indonesia pada pintu gerbang kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperjuangkan oleh tentara rakyat dan berasal dari rakyat.

Dari tentara rakyat ini pula kemudian menginspirasi terbentuknya Tentara Nasional Indonesia sekaligus benteng pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.

Tentara Islam kemudian membentuk Organisasi Serikat Dagang Islam yang berpaham pada hukum-hukum agama Islam.

Negara yang baru saja lahir kini mulai membuka matanya dan menatap Sang Ibu Pertiwi yang menangis hendak dibawa kemana tanah darah air mata kehidupannya.

Sejauh mata memandang Ibu Pertiwi menyerahkan sepenuhnya kepada negara.

Negara yang diharapkan dapat membawa manusia menuju peradabannya - menatap Ibu Pertiwi dengan penuh percaya diri ketika mulai mengenali identitas asal usulnya.

Bisikan angin merdu mengumandangkan Pancasila - Diletakkannya pondasi diatas tanah air darah kehidupan yang bernama negara.

Tanpa rumah tak akan bisa menampung seluruh bangsa yang terdiri dari ribuan suku dengan segala bentuk keragamannya.

Namun saat Ibu Pertiwi hendak menuntun negara yang masih belajar berjalan, muncullah:


1.Demokrasi

2.Sosialisme-Komunisme

3. Liberalisme

Datang begitu tiba-tiba mengajarkan bangsa ini berjalan kearah yang sama secara bersamaan.

1. Demokrasi dengan kasar dan membabi buta menyeretnya berjalan bebas ditandai berdirinya ratusan Partai Politik.

Beberapa partai Politik yang saat itu dibentuk antara lain PNI dan PKI.

2. Komunisme menariknya dengan halus dan sedikit takut-takut menunjukkan kemana arah yang benar yang dengan cepat dijegal oleh Kapitalisme yang mencegah terciptanya negara tanpa kelas sosial

Komunis di Indonesia menjadi ancaman bagi kaum kapitalisme yang sangat bernafsu untuk mengolah seluruh sumber daya alamnya sekaligus sebagai halangan bagi kapitalisme untuk berinvestasi.

Dengan modal produksi dasar seperti tanah dan uang yang dimiliki secara individual oleh pemodal yang berasal dari keluarga-keluarga kaya dari Eropa.

Secara otomatis akan mengendalikan seluruh aktivitas ekonomi di Indonesia yang tentunya ditentukan oleh interaksi pembeli dan penjual dalam pasar.

Agar supaya para pemilik modal dan pekerja bebas untuk mengelola modal dan sumber produksi lainnya untuk menghasilkan keuntungan maksimum dengan mengeruk kekayaan alam yang ada di Indonesia.

Sehingga otoritas negara  dalam ekonomi Indonesia menjadi sangat terbatas.

Peperangan nyatanya belum usai ketika.

Serikat Dagang Islam melakukan berbagai aksi pemberontakan selama 13 tahun dan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia saat itu.

Berdirinya Partai Komunis Indonesia melahirkan pahaman komunis paling mengerikan disepanjang sejarah pembantaian umat manusia di Indonesia setelah merdeka di akhir tahun 1965.

Presiden Soekarno kala itu yang didukung oleh segenap jajaran kabinetnya menentang dan menolak dengan keras Kapitalisme tumbuh di Indonesia.

Termasuk investasi asing dan permodalan luar negeri berkedok bantuan.

Komunisme yang tentunya akan menghalangi investor asing yaitu para pelaku usaha dan pemodal yang hendak mendirikan perusahaan di Indonesia.

3. Liberalisme turut menyeretnya jatuh dan tersungkur hingga berhasil menggagalkan upaya negara dalam membatasi kebebasan kepada pers.

Liberalisme bertujuan menempatkan media massa sebagai alat untuk kepentingan Kapitalisme.

Kebebasan pers memudahkan suatu kepentingan sekaligus alat paling cepat dan tepat sasaran untuk menyusun rencana propaganda yang telah disiapkan untuk merobohkan rumah negara Indonesia dan memporak-porandakan seluruh isi didalamnya.

Tak cukup sampai disitu ketika Negara tiba-tiba mengubah pondasi sebagai tiang rumahnya sehingga kian tak menentu bentuknya.

Negara semakin durhaka pada Ibu Pertiwi dengan berkhianat dan memilih tinggal-hidup dan tumbuh bersama liberalisasi.

Siapapun yang berkuasa issue komunis dan agama akan selalu ada.

Sebagai alat propaganda bagi pemerintah, untuk mengadu domba rakyatnya sendiri.

Hal itu dibuat oleh negara untuk merangsang rakyatnya sendiri hingga klimaks kemudian  dibumihanguskannya sendiri sebagai bentuk pembodohan terhadap masyarakat.

Tidak cukup hingga sampai disitu.

Negara kemudian memperalat jutaan Organisasi Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat
yang mengatasnamakan agama.

Hal tersebut dilakukan untuk menarik dan menampung anggaran yang sudah tentu akan terus menerus masuk kepada petugas keamanan negara.

Begitu mudahnya mengelabui kesadaran politik di tubuh rakyatnya, negara pada akhirnya menjadikan orang miskin sebagai komoditi partai politik.

Kehidupan kemudian diatur oleh orang-orang partai politik dijadikan modal propaganda partai politik setiap pemilihan umum 5 tahun sekali.

Sehingga kemiskinan di negara Indonesia tidak akan pernah di-entaskan.

Sebab dari kemiskinan rakyat - terdapat peluang untuk membuat janji partai politik dengan membuka fasilitas kepada masyarakat.

Meskipun begitu

Semua kembali kepada sumber daya masyarakat di negara Indonesia.

Masyarakat mengalami ketergantungan kepada negara dan negara memenuhi kebutuhan hidup rakyatnya dari hutang lalu hutang-hutang tersebut dibebankan untuk rakyat.

Tidak ada yang menanggungnya selain seluruh lapisan masyarakat Indonesia itu sendiri.

Apabila jiwa patriotisme- nasionalisme dimiliki oleh segenap masyarakatnya, betapa mudahnya membangun bangsa Indonesia sampai kepada masyarakat martil menuju perubahan bangsa yang lebih baik.

Negara yang bermental baik akan mendukung pencerdasan bangsa melalui pendidikan sosial politik di masyarakat untuk membangun kesadaran budaya sekaligus membangun sumber daya masyarakat yang ada.

Melalui pembentukan lembaga - lembaga, disertai dengan pendanaan sebagai bagian dan upaya dari program Pencerdasan Bangsa.

Lembaga yang bisa membangun tentang pemahaman masyarakat tentang ideologi politik sosial budaya.

Tanpa melalui campur tangan pemerintah dan partai politik. Sha

Dari Berbagai Sumber

              Photo Taken Agung Lawerisa              




Comments