Pasca Revolusi INDONESIA


                                              Sha Mantha


Fase paling tragis. 

Ironi revolusi mental di tubuh Pemerintah Indonesia yang mengalami kemunduran mental. 

05 Oktober 2020 adalah hari duka sekaligus penghianatan. 

Simbol atas matinya hati nurani para Dewan Perwakilan Rakyat INDONESIA,

terhadap rakyat Indonesia dengan disahkannya,

 Omnibus Law sebagai undang-undang di tengah kondisi negeri yang sedang sakit. 

Pemerintah Indonesia tidak mementingkan keselamatan jiwa rakyatnya. 

Mengesahkan UU yang mengalami cacat formil. 

Setelah UU disetujui 

Pemerintah lalu mengubah isi dari (substansi) UU. 

Tujuan UU tersebut dibuat tak lebih untuk melegalkan dikte superior agar pemerintah memegang kuasa penuh terhadap seluruh sentralistik 

ketimbang kekuasaan legislatif,yudikatif dengan mengambil paksa wewenang pemerintah daerah.

Menempatkan seluruh tatanan kehidupan kedalam UU perbudakan di setiap sektor aturan berskala besar.

"Maka dengan tercapainya penyerahan kedaulatan, perjuangan belum selesai." M.Hatta

Rakyatpun berteriak menjerit. 

Usulan mereka ditolak tanpa ditimbang dan suaranya dibungkam, kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversif dan mengganggu keamanan.

Tak ayal terjadilah rakyat MELAWAN.

Pemerintah yang melacur kepada Ko'orporat menerobos paksa menunggangi demokrasi merangsang vandalisme hingga rakyat klimaks.

Dan lagi- lagi "Issue hoax" didengungkan oleh negara yang tak malu-malu lagi menganut paham liberal ini.  

Terlanjur menikmati - Mereka yang pro pemerintah berlarian mencari aman. 

Ikut arus mendorong nafsu membabi buta bergiliran memperkosa bangsa Indonesia melalui pembahasan UU yang tidak transparan. 

Sepanjang 75 tahun, bangsa ini berusaha mewujudkan cita-cita- bertumpu didasar Pancasila,

 yang dibentangkan hingga datang masa pencapaian Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

"Revolusi Masih Belum Selesai Umwertung aller Werte_Penilaian Kembali Atas Semua Nilai

Mengguncang lantai dan sendi; pasak dan tiang akan mengendor."

Mohammad Hatta

Telah tiba waktunya kini bangsa ini bebas mengambil keputusan sendiri.Sha

Oleh Berbagai Sumber

 

 

 

 

 

 

 

 

 




  









Comments