Sha Mantha |
Perang Dunia Ke-III meletus namun masih terlihat tenang dipermukaan.
Amerika Serikat membuat permusuhan dengan Rusia, itu bermula saat seluruh pengungsi Yahudi yang berimigrasi di Russia, diusir paksa dari Russia lalu mengungsi ke Amerika'Serikat.
Lalu bagaimana dengan Jerman? Bukankah Jerman yang lebih dulu menyulut api kemelut dengan Yahudi?
Agar adil, maka Russia dan Amerika Serikat sepakat untuk memutus saluran pipa gas bawah tanahnya ke Jerman, tahun 2021 ini.
Bahkan saat ini saluran pipa gas dari Los Angeles California-New York, sudah dihentikan, itu tandanya; PHK dan pengangguran hebat, telah melanda Amerika Serikat sejak awal tahun 2020 lalu.
Sekalipun Freemasonry tidak ada sangkut pautnya dengan peperangan, ataupun perkembangan politik suatu negara, tetapi dalam praktiknya, nilai-nilai yang diajarkan oleh Freemasonry telah memberikan sumbangan yang besar dalam setiap individu Freemasonry dalam membangun masyarakat yang diidamkan yaitu bebas dari tirani dan dogma.
Benarkah Freemasons dalangnya?
Freemasonry mengajarkan sebuah filosofi baru dalam kehidupan ini.
Filosofi baru tersebut adalah;
Sekularisme / memisahkan berbagai sektor kehidupan dengan agama yaitu pada sektor-sektor pendidikan, hukum, politik, ekonomi, kesehatan, dan ilmiah.
Dan Negara yang sudah sangat Sekuler saat ini adalah Prancis. Setelah melalui proses panjang usia Revolusi Prancis.
Dalam hal ini agama menjadi kebutuhan individu, dan mengurangi fungsi agama dalam kehidupan sosial.
Sekularisme dalam Freemasonry adalah sebuah proses, di mana semua yang mengatur segi kehidupan sosial berupa sistem nilai, norma, dan ide-ide, landasannya adalah empirik, rasional, dan pragmatik.
Filosofi baru inilah yang kemudian dalam perjalanan kehidupan Freemasonry telah menarik begitu banyak pertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada.
Comments
Post a Comment