Film dokumenter berjudul Bening ini akan segera ditayangkan di Netflix dan disutradarai oleh Guntoro Sulung.
Sebelumnya, Guntoro Sulung juga sukses menghadirkan film dan cerita serial televisi yang berjudul Kiamat Sudah Dekat yang sangat populer di masyarakat luas Indonesia.
Proyek film dokumenter BENING juga terlibat YouTubers, Elhan Zakaria sebagai asisten sutradara, yang sebelumnya pernah membuat beberapa film dokumenter sekaligus pemimpin redaksi di beberapa media massa nasional di Indonesia.
Sedangkan untuk naskah film besutan Sha Mantha yang juga akan berkolaborasi dengan MAV Asia Production House ini juga akan melibatkan beberapa aktor lainnya.
Sedikit unik dari produksi film ini, karena Sha Mantha tidak hanya menulis naskahnya tetapi juga terlibat sebagai pemeran utama.
Dalam penulisan naskahnya, Sha Mantha masih merupakan pendatang baru yang sejak 7 tahun terakhir terlibat sebagai figuran di Festival Film "Toilet Blues" dan film Layar Lebar "Bulan Di Atas Kuburan" karya Penulis dan Sutradara Dirmawan Hatta.
Sedikit bocoran dari Netflix, film ini bercerita tentang.
Di sebuah benua Asia setelah zaman baru dimulai.
Setelah 13.635 tahun, waktu yang ditentukan itu tiba.
Bumi yang sudah tua beserta peradaban yang sudah ada sejak berjuta-juta tahun silam, kembali meremajakan diri dan menyisakan 20 persen populasi saja.
Dan Bumi telah kembali ke dasar.
Rusaknya Bumi ini akibat ulah manusia.
Tatanan hidup semua rusak, agama menjadi dogma yang dipelintir oleh penguasa-penguasa dizaman sebelumnya.
Sehingga Dunia hancur akibat sifat angkara murka manusia.
Sedangkan Pulau Jawa, terbelah menjadi dua bagian.
Sebab orang Jawa banyak yang sudah melampui iblis tindak tanduknya, sehingga dikutuki oleh Alam.
Banyak manusia yang menggilai harta, saat 80 persen manusia yang bahkan menghuni Pulau Kenconi/Pulau emas, tak lagi memiliki sikap menerima dan enggan berlapang dada pada ketetapan-NYA.
Karena semua telah terbelenggu nafsu, sehingga fenomena alam seketika memusahkan dan menjaring seluruh manusia yang sudah tertutup mata hatinya oleh nafsu untuk menguasai dunia, akibat dari ambisi membangun dinasti, dan mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya.
Dan uang yang hendak diedarkan oleh manusia-manusia yang telah berwatak tak seperti manusia tersebut.
Lebih dulu dipersembahkan kepada Iblis, untuk mengawal kehidupan manusia sehingga uang menjadi panas dan menimbulkan berbagai bentuk kejahatan, serta mengubah tatanan dunia seluruhnya.
Karena mereka lebih menghamba pada uang dan memilih menyembah Iblis.
Belum lagi
Prilaku manusia yang mulai hilang akal dan kodratinya, telah
menyalahgunakan seks, dengan menyimpangkannya.
Sehingga banyak Pria yang merubah dirinya menjadi wanita, begitupun banyak wanita yang mengubah dirinya menjadi Pria.
Belum lagi prilaku hidup mereka, yang memuja hubungan sesama jenis ditambah tingkah laku manusia yang menjadikan seks bukan lagi sebagai persembahan terhadap Semesta, selain untuk kebutuhan pemuas nafsu berahi saja.
Seks yang hawa nafsu adalah salah, sebab nafsu adalah berlebihan.
Sehingga telah dirasuki sifat setan.
Nafsu itu suci tetapi menjadi kotor dan rusak oleh hawa nafsu didalamnya.
Bumi menjadi sunyi, selain tersisa kurang dari 5 juta manusia yang mengisi Bumi.
Tetapi semuanya kini hidup abadi, tata titi tentrem, adem ayem, guyub rukun, gemah ripah loh jinawi, kerto raharjo, berbudi bowo leksono.
Saat bunyi terompet ditiup
Bumi seketika berubah kacau, sehingga seluruh manusia menjadi panik ketika, Kutub Utara bergeser ke Selatan dan Kutub Selatan bergeser ke Utara.
Begitupun matahari, yang bukan lagi terbit dari ufuk Timur di pagi hari itu, tetapi menyembul dari arah Barat, mengacaukan seluruh tatanan alam semesta yang hendak membenahi tatanan bumi serta memperbarui peradaban-NYA.
Bersamaan dengan dihancurkannya segenap yang ada di muka bumi, muncul kemudian 3 ekor naga yang segera membawa sedikit manusia yang diselamatkan, terbang ke udara selama 40 hari, 40 malam.
Panjang naga itu, masing-masing bisa melingkari 3 gunung, Merapi, Lawu dan Slamet, dan seketika itu juga, semua karya-tekhnologi menjadi barang kelam.
Naga Raja berwarna hitam, Naga Puspa berwarna merah, dan Naga Yaksa berwarna putih, adalah roh keabadian yang seketika berubah wujud menjadi naga, dengan masing-masing membawa manusia yang dipilih oleh Semesta
terbang ke angkasa.
Atas kehendak Semesta
Manusia-manusia pilihan semesta yang telah mengetahui dan senantiasa ada setiap kali Bumi melakukan pengulangan hingga ke-8 kalinya saat ini.
Hanya bisa menghela nafas diam meski telah berulang kali mengingatkan, menatap dari ketinggian, saat seluruh permukaan Bumi dihancurkan.
Mereka sudah ada sejak Adam Tanah / Adam Pertama sejak permulaan Bumi dimulai, sebab hanya Manusia-Manusia Pilihan Semesta yang melihat dan mengerti, jika Bumi telah dihancurkan sebanyak 8 kali.
Mereka tetap menjadi manusia-manusia pilihan semesta yang memang telah ditetapkan sebagai penghuni bumi, sekalipun bumi saat ini telah kembali ke dasar.
Ketiga naga tersebut terbang tanpa henti di cakrawala membawa 20% manusia yang tersisa untuk diselamatkan, dan senantiasa terbang ketika siang maupun malam.
Ketiga naga tersebut berasal dari tanah, dan air, sedangkan angin, mengisi ruang angkasa.
Bumi kembali merubah bentuknya, membagi daratan dan lautan, dan mengubah Kutub-Kutubnya.
Sebanyak 80 Persen populasi manusia yang dijaring oleh Semesta untuk disingkirkan dan dimusnahkan, sebab sudah tak lagi mengerti meskipun sangat pintar pandai.
Saat proses alam terjadi
Muncul kemudian tiga benua baru yang masih kosong tanpa berpenghuni.
Jangan lupa menonton karena film dokumenter ini akan segera ditayangkan di Netflix, sedangkan untuk tanggal tayang secepatnya akan segera diumumkan ke publik. (Sha)
Comments
Post a Comment