Sha Mantha |
Indonesia Bukan Penganut Sistem Kapitalisme - Komunisme tetapi negara yang sangat ideal dengan keberagaman. |
Idealisme negara yang sangat PANCASILA dimulai pada tahun 1945 yang selama dua dekade, nyaris terkoyak oleh peristiwa Gestok yang terjadi di Jakarta. Tepat pada 1 Oktober 1965 silam Setelah 20 tahun, kesatuan bangsa Indonesia hidup damai berdampingan di rumah dan tanah air Ibu Pertiwi, ketentraman berbangsa yang satu yaitu Indonesia, mulai terusik. Tepat pada dini hari saat terjadi peristiwa Gestok yang disertai dengan tewasnya enam jenderal TNI AD senior dan beberapa orang lainnya, yang dibunuh dan dibuang di sebuah sumur tua di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, kota Jakarta Timur, Indonesia. Situasi dari upaya kudeta yang dituduhkan telah disebabkan oleh Batalyon I Tjakrabirawa ( Pasukan Pengawal Khusus Kepresidenan saat ini ) yang dianggap loyal kepada Partai Komunis Indonesia. Disusul dengan genosida / pembantaian massal warga negara Indonesia yang tidak bersalah, pelecehan seksual terhadap kaum wanita yang dianggap sebagai anggota Gerwani / Gerakan Wanita Indonesia yang tergabung dalam organisasi wanita yang aktif di Indonesia pada tahun 1950-an dan 1960-an. Belum lagi penghakiman terhadap warga sipil di Indonesia yang didakwa sebagai kelompok Partai Komunis Indonesia dengan cara dijebloskan ke dalam penjara, tanpa proses hukum di pengadilan. Selang satu tahun kemudian Pada 24 September 1966 Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan agar peringatan Hari Kesaktian Pancasila, dilakukan oleh seluruh jajaran Angkatan Bersenjata. Tepat lima hari kemudian Pada tanggal 29 September 1966 Soeharto, yang juga menjabat Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan, lantas mengeluarkan surat keputusan tertanggal 29 September 1966.
Kemudian menetapkan Hari Kesaktian Pancasila diperingati oleh seluruh jajaran Angkatan Bersenjata dengan mengikutsertakan masyarakat sipil luas di Indonesia. Setaun berselang, pada 27 September 1967 Soeharto selaku Presiden Republik Indonesia ke-2 saat itu, menerbitkan SK Nomor 153 Tahun 1967.
Dan menetapkan bahwa Hari Kesaktian Pancasila, diperingati setiap tanggal 1 Oktober, sebagai upaya peringatan bagi masyarakat luas di Indonesia. Dalam kesadarannya dalam berideologi yakni PANCASILA, sebab tidak akan bisa digantikan oleh pemahaman apapun. Berikut Isi 5 Sila Dalam PANCASILA 1. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa - Simbol Bintang Maksudnya begini; Tuhan itu satu tetapi bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius sekaligus bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Sebagaimana terdapat 6 agama yang dianut oleh masyarakat luas di Indonesia dengan aliran kepercayaan yang juga sangat dilindungi dan dihormati oleh bangsa ini 6 agama resmi di Indonesia antara lain; 1. Islam
2. Kristen Protestant 3. Katholik
4. Hindu 5. Buddha
6. Konghucu
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab-Simbol Mata Rantai Bangsa Indonesia berasal dari generasi penerus yang secara turun temurun mewariskan peradaban Nusantara yang sangat berbeda-beda tetapi satu dengan karakter sifat gotong royong, bahu membahu, berani menegakkan kebenaran serta tegas dalam bersikap dan teguh dalam berpikir serta berprilaku dengan sifat berbudi pekerti luhur
3. Persatuan Indonesia-Simbol Pohon Beringin PANCASILA adalah dasar bangsa Indonesia dalam bernegara, sekaligus rumah dan tempat berteduh / berlindung seluruh rakyat Indonesia, yang berlatar belakang perbedaan suku, bahasa, agama, dan kebudayaan di Nusantara yang melebur menjadi satu dan bernama Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan-Kepala Banteng Sebagaimana budaya masyarakat luas di Indonesia yang akan memutuskan segala sesuatunya dengan cara bermusyawarah. Rakyat adalah tenaga, kekuatan dari negara Indonesia, tanpa rakyat tidak akan pernah ada suatu negara, tetapi suatu negara tetap ada sekalipun tanpa ada pemimpin di dalamnya. Suara dan hak azasi rakyat Indonesia, adalah keutamaan dalam menentukan keputusan bersama / bukan keputusan sepihak. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia-Simbol Padi dan Kapas Kemakmuran bersama dimulai dari kesejahteraan masyarakat luas di Indonesia Negara makmur karena mampu mengolah sendiri sumber daya alamnya, kemudian menikmatinya untuk keperluan serta kepentingan seluruh rakyat Indonesia Dimulai dari kesejahteraan pangan dan gizi serta kebutuhan dasar manusia lainnya di Indonesia. Pergolakan atas pahaman PANCASILA bagi seluruh Bangsa Indonesia, kembali muncul pada peristiwa terorisme Bom Bali tahun 2002. Disusul kemudian Bom Bali ke-2 yang menewaskan 26 orang korban jiwa. Sekali lagi sebagai pengingat, bahwasanya pahaman PANCASILA, bukan pula keberpihakan terhadap suatu agama tertentu, yang dapat mempengaruhi eksistensi warga negara Indonesia dalam ber- ke-Tuhanan. Sebab Negara Indonesia berasal dari Hukum dan Tatanan Undang-undang Ke-Negaraan yang meskipun berbeda-beda tetapi satu, dan tidak menjadikan agama mayoritas negara, sebagai landasan dalam hukum bernegara. Perpecahan hanya penghancur-Sha Dari Berbagai Sumber |
Comments
Post a Comment