Permata Pura Mangkunegaran Solo

 

Sha Mantha



Pria kelahiran Jakarta 19 April 1975 bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Harya Paundra Karna Jiwo Suryonegoro


GPH Paundrakarna


Adalah Putra tertua dari perkawinan pertama, GPH. Sujiwakusumo dengan Sukmawati Soekarnoputri yang menikah pada 1974

Perkawinan tersebut juga melahirkan generasi bernama Putri Agung Suniwati


Menur / Putri Agung Suniwati & GPH Paundra Karna

Sukmawati Soekarnoputri merupakan Puteri ke-tiga sekaligus generasi ke-empat Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno bersama Ibu Negara Fatmawati yang dikaruniai 2 orang Putra serta 3 Putri


GPH Paundra Karna kecil
Tertidur Di pelukan Ibu Fatmawati


Ibu Fatmawati pula yang menjahit Bendera Sang Sama Merah Putih diwaktu malam sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia yang diikrarkan oleh Soekarno-Hatta, pada 17 Agustus 1945, jam 10.00 wib


GPH Sujiwakusumo & Sukmawati Soekarnoputri
Berlatar lukisan Ir. Soekarno


Tetapi setelah sepuluh tahun perkawinannya bersama Sukmawati Soekarnoputri, GPH Sujiwakusumo memutuskan untuk bercerai pada 1984

Selang 3 tahun kemudian pada 1987
Setelah perceraiannya dengan Sukmawati Soekarnoputri, GPH Sujiwakusumo kemudian justru naik takhta

Penobatan GPH Sujiwakusumo dalam sejarah Mangkunegaran, untuk pertamakalinya dilakukan di dalam Negara Republik Indonesia setelah merdeka

Setelah semua pendahulunya dinobatkan di bawah pemerintahan VOC Hindia-Belanda

GPH Sujiwakusumo merupakan Putra kedua dari pasangan Raden Mas Hamidjojo Sarosa / KGPAA Mangkunegara VIII dengan Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara VIII yang naik takhta pada 1947


Ibu Fatmawati Bersantai Disamping
GKR Mangkunegara VIII


GPH Sujiwakusumo lahir pada 18 Agustus 1951 di Surakarta, Jawa Tengah dan diangkat sebagai putera mahkota, menggantikan K.P.A. Prabu Kusumo-B.R.M. Radityo, kakaknya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di tahun 1977 silam

KGPAA Mangkunegara IX Bersaudarakan;
1.  KPA. Prabu Kusumo
2.  B.R.Aj. Retno Satuti Rahadiyan Yamin
3.  B.R.Aj. Retno Rosati Hudiono  Kadarisman
4.  B.R.M. Susaktyo
5.  B.R.M. Herwasto
6.  B.R.M. Kumiyakto, dan
7.  B.R.Aj. Retno Astrini

Perampasan Asset-Asset Pura Mangkunegaran Solo

KGPAA Mangkunegara VIII merupakan putra selir KGPAA Mangkunegara VII

Sedangkan GKR Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani adalah Putri Mahkota KGPAA Mangkunegara VII dari Permaisuri GKR Timoer yang memilih hidup sederhana, meninggalkan istana dan menetap di Bandung Jawa Barat, setelah menikah dengan seorang tentara dan dikaruniai Putera tertua, bernama Mas Ajie 

Dalam silsilah Praja Mangkunegara Solo
Mas Ajie sebenarnya menjadi sosok yang seharusnya menduduki Takhta dan bergelar sebagai KGPAA Mangkunegara IX

Tiga tahun setelah kenaikan tahkta KGPAA Mangkunegara VIII di tahun 1945

Usai kemerdekaan Negara Republik Indonesia

Muncul aksi revolusi yang melahirkan berbagai pemberontakan yang dilatarbelakangi oleh berbagai ideologi disertai propaganda CIA juga M-16. Agent Rahasia Inggris. Hendak merebut kembali wilayah Indonesia

Berlanjut pada Oktober 1945

Muncul gerakan anti monarki di Surakarta yang dipimpin oleh Tan Malaka.

KGPAA Mangkunegara VIII
Berusaha memperjuangkan asset-asset dari Pura Mangkunegaran Solo yang di rampas oleh pemerintah Indonesia dengan dalih diambil alih pengelolaannya oleh Pemerintah tetapi dilakukan tanpa ijin terhadap pewaris sah

Dengan menempuh jalan formal di pengadilan

Namun KGPAA Mangkunegara VIII menemui ujung kekalahan saat dipersidangan dan harus menjalankan roda pemerintahan Mangkunegaran, sesuai langkah yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno

Presiden Soekarno telah menurunkan kekuasaan Raja-Raja Kasunanan dan Praja Mangkunegaran Solo pada Oktober tahun 1945

Sedangkan daerah Surakarta yang telah ditetapkan bersifat istimewa pada 18 Agustus 1945 oleh Presiden Soekarno

Telah diubah kebentuk Karesidenan sebelum bentuk dan susunannya ditetapkan oleh Undang-Undang Dasar 1945

Akibatnya status Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara hanya sebagai simbol di masyarakat dan warga negara Republik Indonesia

Dan fungsi Kraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya

Hingga 6 Februari 1991

Berdasar Kebijakan Dan Keberadaan Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Soeharto

Praja Mangkunegaran Solo, menerima kembali beberapa kekayaannya yang selama ini dikelola paksa oleh Pemerintah Indonesia pada Oktober 1991

Asset yang baru dikembalikan oleh Pemerintah Indonesia diantaranya;
- Hotel Dana Solo
- Pabrik obat nyamuk di Tawangmangu
- Sebidang tanah di barat Solo
- Villa di Tawangmangu

GPH Paundra Karna Jiwo Suryonegoro


KGPAA Mangkunegara IX & GPH Paundrakarna Sesaat Setelah Penobatan

Saat GPH Sujiwakusumo dilantik sebagai Adipati Mangkunegara ke IX di tahun 1987 silam

Proses penobatannya didampingi oleh Sang Putra Mahkota, GPH Paundra Karna Jiwo Suryonegoro

Putra tertua buah pernikahannya dengan Sukmawati Soekarnoputri yang saat itu baru berusia 14 tahun

GPH Sujiwakusumo kemudian bergelar;
Sampeyandalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara Kaping Sanga.

Pada 1990
Tiga tahun setelah kenaikan Takhta
GPH Sujiwakusumo yang kemudian bergelar KGPAA Mangkunegara IX

Memutuskan menikah kembali yang keduakalinya dengan Prisca Marina Haryogi Supardi, yang kemudian menjadi Permaisuri

Dari perkawinan tersebut lahir;
Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan
Ancillasura Sudjiwo


GPH Paundrakarna Kiri, Bercengkerama Dengan
Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo Tengah & Ancillasura Sudjiwo kanan


Menginjak Dewasa
GPH Paundra Karna menekuni dunia seni peran

Dan pertama muncul ke publik saat berperan sebagai Galih di Sinetron Galih dan Ratna di tahun 2004 serta mengisi Soundtrack album lagu Sinetron Galih dan Ratna

Meski kini jarang muncul di layar kaca

GPH Paundra Karna masih bertahan eksis di dunia seni

Hal itu Ia buktikan dengan mendirikan Rumah Produksi Adicipta Paundrakarna dan kerap mengisi event panggung Parodi dan seni tari kreasi modern di setiap pentas pagelaran seni di Kota Solo dan sekitarnya


Beberapa Penari Adicipta Paundrakarna Production House


GPH Paundra Karna juga rutin menggelar pentas seni pagelaran bersama murid-murid dari sekolah tari yayasan Suryosoemirat dan mahasiswa-Mahasiswi Akademi Seni Mangkunegaran di Pendopo Prangwedan Puro Mangkunegaran Solo

Pria berkepribadian hangat yang pada 19 April 2022 telah berusia 47 tahun ini, juga mulai melirik dunia bisnis dan merambah karier sebagai perancang busana batik tulis

Selain menjadi Icon Batik Keris, GPH Paundra Karna juga merancang sendiri kemeja Batik tulis khusus pria di bawah naungan Batik Keris Indonesia

Kepergian KGPAA Mangkunegara IX pada 13 Agustus 2021 yang begitu tiba-tiba

Menyebabkan kegaduhan publik dengan munculnya suksesi Mangkunegara, di tengah suasana duka, sebagai dorongan rasa penasaran masyarakat di Kota Solo atas siapa yang akan melanjutkan Taktha dan layak menggantikan KGPAA Mangkunegara IX

Situasi ini juga sempat memunculkan kandidat-kandidat calon pengganti KGPAA Mangkunegara IX

Selain GPH Paundra Karna, Sang Putra Mahkota

Beberapa waktu lalu, juga ditengarai nama Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, Putra Permaisuri

Buah pernikahan kedua KGPAA Mangkunegara IX

Selain itu juga muncul nama KRMH Roy Rajasa Yamin Roy, cucu Pahlawan Nasional Mohammad Yamin

Putra dari GRA Retno Satuti dengan Dang Rahadian Sinayangish Yamin yakni Putri tertua KGPAA Mangkunegara VIII 

Suksesi Mangkunegaran Solo
Tidaklah salah apabila menentukan dan memilih Raja pengganti yang tidak harus berasal dari Permaisuri maupun sebaliknya

Sebagaimana fungsi dari Pura Mangkunegaran Solo saat ini, sebagai pengembang seni dan budaya

Namun sesuai Uji materi ke Mahkamah Konstitusi atas UU Negara Bagian Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1950

Menjadi langkah yang akan ditempuh untuk menghidupkan kembali Daerah Istimewa Surakarta sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dimasa kini

Sebagaimana eksistensi dari Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Praja Mangkunegara Solo saat pertamakali berdiri

Dan telah mendapat pengakuan secara resmi berdasarkan hukum Internasional dengan segala akibatnya, sebagai Daerah Istimewa. Sha

Oleh Berbagai Sumber

Foto Dokumen Oleh GPH Paundra Karna


Comments