Jejak Pakubuwana X Bag. Ke-Tiga

 

Ndalem Kepangeranan
Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat


Oleh Sha Mantha

Latar Belakang Permaisuri Kedua, Pakubuwana X dan KGPPA Mangkunegara VII

Ketika Sri Sultan Hamengkubuwana VII dari Kasultanan Yogyakarta lengser keprabon

Sri Sultan Hamengkubuwana VII 1877-1921


Tahta kemudian diteruskan oleh sang Putera mahkota yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana VIII


Sri Sultan Hamengkubuwana VIII 1921-1939


Sri Sultan Hamengkubuwana VIII

Memiliki seorang putera dari hasil hubungan gelapnya dengan seorang wanita biasa dan kelak menjadi Presiden Republik Indonesia ke-2 bernama Soeharto

Tetapi

Sri Sultan Hamengkubuwana VII, juga masih memiliki dua orang putri

Puteri pertamanya bernama Gusti Ratu Timoer Morsoedarinah dan Puteri kedua bernama Gusti Raden Ajeng Moersoedarijah

  PB X bersama KGR Mas

Saat Gusti Ratu Timoer Morsoedarinah berusia 16 tahun. Ia dipersunting oleh Sri Susuhunan Pakubuwana X. Raja dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Dan bergelar Gusti Kanjeng Ratu Mas

Karena Permaisuri pertama tidak melahirkan keturunan. Ia kemudian diangkat sebagai Permaisuri Kedua oleh Pakubuwana X                    

Hingga di tahun 1920

Saat Gusti Kanjeng Ratu Mas berusia 21 tahun, Ia melahirkan seorang Putri Mahkota, satu-satunya buah perkawinannya dengan Pakubuwana X bernama Gusti Kanjeng Ratu Pembayun Waluyo binti Malikul Koesno


 PB X memegang bahu kanan
GKR Pembayun Waluyo binti Malikul Koesno
yang berdiri di tengah diapit bersama GKR Mas 

Nama Waluyo disematkan ditengah nama GKR Pembayun oleh Pakubuwana X, sebab Ia begitu menginginkan seorang anak Laki-laki dari permaisuri kedua

Sedangkan Puteri kedua Sri Sultan Hamengkubuwana VII yang bernama Gusti Raden Ajeng Moersoedarijah, dipersunting oleh KGPPA Mangkunegara VII dari Pura Mangkunegara Solo, yang juga diangkat sebagai Permaisuri Kedua bergelar Gusti Kanjeng Ratu Timoer

GKR Timoer & KGPPA Mangkunegara VII

GKR Timoer kemudian melahirkan seorang Putri Mahkota yang dinamai GKR

Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani


GKR Timoer & GKR Noeroel

Di masa dewasanya

GKR Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, berhasil keluar dari sistem Poligami dan memilih keluar dari dalam Istana setelah menikah dengan seorang militer Indonesia dengan Putera tertua yang bernama Mas Aji


Bersambung Ke Bagian Ke-Empat





Comments