Sha Mantha |
Dalam rangka Misi Penggalangan, Pendekatan yang ditujukan tanpa disertai Penindakan Pengejaran di Wilayah Kabupaten Nduga, provinsi Papua, ibu kota Kenyam, Indonesia.
POLISI Republik Indonesia mengerahkan 1050 personel terdiri dari Intel dan pasukan khusus, pada Jum'at malam, 14/01/2022 jam 19.00 WIB.
Pasukan Khusus POLRI Photo Oleh Kristupa Saragih |
Rombongan pasukan POLRI tersebut, diberangkatkan dari Cikeas menuju Timika Papua terlebih dahulu, dengan menggunakan 9 maskapai penerbangan komersial Republik Indonesia.
Dan mendarat terlebih dahulu di Timika pada Sabtu pagi, 15/01/2022.
Setiba di Timika
Pasukan kemudian dipecah menjadi 2 personel dengan masing-masing personel, ditempatkan di wilayah Kabupaten Nduga Papua.
Namun jumlah personel tersebut, masih belum mampu memenuhi antusiasme masyarakat sipil, akan banyaknya permintaan bantuan pasukan khusus dari Jakarta.
Tetapi kondisi prasarana transportasi yang terbatas.
Sedikit menghambat proses perjalanan menuju Kabupaten Nduga Papua, yang akan memakan waktu panjang.
Sebab pesawat yang tersedia
Hanya menyediakan pesawat kecil dengan kapasitas 8 orang penumpang berikut barang-barang bawaan.
Keberangkatan Pasukan khusus POLRI untuk penempatan penugasan di Kabupaten Nduga Papua, dilakukan setelah belum lama ini terjadi perselisihan antara suku Lany Jaya dan Nduga.
Bentang alam Kabupaten Nduga berada di hamparan Lembah Baliem.
Suku Dani Di Lembah Baliem Photo Oleh Kristupa Saragih |
Lembah Baliem dikelilingi oleh Pegunungan Jayawijaya yang terkenal karena puncak-puncak salju abadinya, antara lain: Puncak Trikora (4.750 m), Puncak Mandala (4.700 m) dan Puncak Yamin (4.595 m).
Kabupaten Nduga semula bagian dari wilayah Kabupaten Jayawijaya.
Dan saat musim kemarau dan musim penghujan sulit dibedakan di wilayah ini
Masalah klise Perang antar suku yang hampir setiap tahun terjadi di Papua.
Pada 2 Desember 2018
Sebanyak 263 warga sipil tewas dalam sebuah konflik sosial yang terjadi di kabupaten Nduga dengan Rentang waktu kisaran 2 Desember 2018 hingga 18 Juli 2020.
Akibat kontak senjata yang didominasi oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh EGIANUS KOGOYA
Hasil ini merupakan laporan jilid II dari Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua yang telah diserahkan ke Komnas HAM Papua.
Pada peristiwa pertama 2 Desember 2018 hingga 2019.
Terdapat 184 orang korban warga sipil tewas.
Dan pada peristiwa kedua terdapat 59 orang korban warga sipil meninggal.
Dengan total korban keseluruhan sebanyak 243 ditambah 20 pekerja Istaka Karya.
Semua adalah korban penembakan yang tengah kelaparan selama berada di tempat pengungsian dan selebihnya meninggal disebabkan sakit.
Dengan adanya pendekatan dan penggalangan di tiap-tiap warga masyarakat pedalaman, tanpa disertai Penindakan dan Pengejaran menjadi upaya bantuan penyelamatan terhadap warga sipil dari serangan KKB yang secara membabi buta membunuh dan merampok masyarakat sipil.
Setelah Indonesia merdeka pada 1945
Belanda yang semakin terpojok terhadap keputusan Dunia Internasional.
Pada 1 Desember 1961
Membentuk negara boneka bernama Papua. Demi mempertahankan Papua sebagai wilayah jajahannya.
Belanda lalu memerintahkan masyarakat Papua untuk mengibarkan bendera nasional baru yang dinamakan Bintang Kejora dan menetapkan nama Papua sebagai Papua Barat.
Hingga 1 Mei 1963
Wilayah Papua Barat kemudian dikembalikan oleh pemerintah Belanda kepangkuan Ibu Pertiwi.
Maraknya Kelompok Kekerasan Bersenjata yang tak lain adalah Sumber Daya Manusia Rendah.
Tak lebih adalah kelompok pro-kemerdekaan Papua seperti Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Yang diperlengkapi oleh sistem persenjataan modern dan bukan lagi menggunakan anak panah dan busur.
Pada tanggal 31 Desember 2015
Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana.
Sempat mengunjungi Desa Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, guna meninjau pembangunan jalan yang akan menghubungkan Nduga-Wamena.
Dalam kesempatan tersebut
Presiden Jokowi juga menyampaikan, selain jalan tembus menuju Wamena, di wilayah Nduga juga akan dibuka pelabuhan besar Mumugu.
Dengan dibukanya pelabuhan besar tersebut, maka logistik dan material dari dan ke Mumugu, dapat didistribusikan menggunakan jalur darat yang telah menembus semua kabupaten di Papua.Sha
Dari Berbagai Sumber
Comments
Post a Comment